indonesaEnglish



Jumat, 25 November 2016

Fenomena Tahu Bulat, Berasa Ganggu Nggak ?

Jumat, 25 November 2016


CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

Fenomena Tahu Bulat,
Berasa Ganggu Nggak ?



Tiga Bulan belakangan ini, khususnya di Kota Madiun, pastinya Kalian dah pernah lihat atau mungkin incip, yang namanya Tahu Bulat.

Tahu, yang dijual Rp.500,-an, dan digoreng "Dadakan", emang lagi jadi Favorit Kuliner Baru bagi Warga Kota ini.

Terlebih gorengnya langsung di Mobil Bak Terbuka (Pick UP), dengan Suara Orang direkam pake diulang (Looping) Via Toa, pastinya kebanyakan dari Kita jadi penasaran untuk incip, dan nggak menutup kemungkinan jatuh hati pada Makanan Gurih ini.



Seakan Kota Madiun, ketambahan Kuliner Otentiknya (Padahal Sih nggak !)

Karena Kata Mamang, si Penjual Tahu, bilang bahwa Tahu Bulat, yang dijualnya berasal dari Jawa Barat, khususnya Daerah Tasik, dan Ciamis !

Via : http://www.lucu.me

Dan tahu nggak Kamu ?                                                                
Bahwa Fenomena Tahu Bulat, ternyata bukan hanya terjadi di Kota Madiun.

Bahkan hampir di Seluruh Daerah Pulau Jawa, makanan satu ini, jadi konsumsi Para Warga Kota, yang ingin cemilan gurih, dengan harga murah , serta Pastinya nggak bikin Bokek Kantong Kamu !

Seiring banyak Orang, yang suka, dalam Perjalanannya ternyata banyak pula, yang nggak suka dengan kehadiran Tahu Bulat, yang terkadang dianggap mengganggu !


Para Netizen, yang Kontra dengan Tahu Bulat, juga banyak mengeluhkan isi hatinya di Sosmed Mereka


Katanya :
Kehadiran Para Mamang, si Penjual Tahu Bulat, dari hari ke hari makin banyak aja Populasinya, dan pastinya secara tidak langsung, jadi ganggu banget !





















Berikut Kami Hadirkan
Fenomena Tahu Bulat,
Berasa Ganggu Nggak ?

Kata Beberapa Netizen
Suara Toa – nya Bikin I’ll Feel !

Via : https://www.facebook.com/

Sepengetahuan Kami tentang Fenomena Tahu Bulat, di Kota Madiun nggak ada masalah.

Malah banyak diantaranya, yang merindukan kehadiran Mamang, si Penjual Tahu Bulat, saat mereka mampir di Wilayahnya.

Penjualnya pun masih terlihat sopan !

Contohnya aja :
Mereka jual tahu bulat, dengan suara Toa-nya, yang tergolong pelan, walaupun terjadi Pengulangan (Looping) pada Rekaman Tahu Bulatnya, namun Suara, yang diproduksi, dan berasal dari Toa Mereka, nggak terlalu ganggu, bahkan terlalu kecil menurut Kami.

Bahkan saat mangkal di depan Masjid, ketika Adzan tiba, walaupun belum banyak Orang, yang beli, Mamang, si Penjual Tahu Bulat selalu matiin Suara Toa-nya. Jadi masih dibilang sopan kali !

Tapi, entah ya, kalau di luar Kota Madiun ?

Nyatanya, Beberapa Netizen dari Daerah, Negeri Entah Berantah lainnya, banyak, yang ngeluh tentang Suara Toa si Penjual Tahu Bulat.

Katanya :
Kegedean lah, atau mungkin buat Sakit Kuping lah, hingga jadinya bikin Ill’ Feel !

It makes me dizzy !
Menurut Beberapa Netizen

Emang sih beberapa Daerah ngeluarin Versi Rekaman Beda, dari Suara Via Toa, si Penjual Tahu Bulat.

Via : http://www.lucu.me

Apalagi, kalau bukan untuk menarik lebih banyak Pembeli !

Contohnya aja :
Ada yang ngeluarin Jingle Tahu Bulat Versi Sony Wakwaw, Dangdut, Padalarang, Rap, hingga Reggae.

1. REGGAE VERSION


2.CHOIRS VERSION


3.PADALARANG VERSION


4. SAD VERSION


5. RAP VERSION


Analisisnya Begini :
Mungkin aja ketika Mereka (Mamang, si Penjual Tahu Bulat), lewat di depan Rumah, atau Daerah Pemukiman Padat, Ada, yang ngebunyin Suara Rekaman Tahu Bulat Via Toa, yang terlalu keras, dan nyetel Jingle Versi Beda, yang nggak sesuai dengan Kuping, dan Mood beberapa Netizen.

Ato mungkin, Suara Khasnya takut didenger oleh Anak Mereka, sehingga maksa beli Tahu Bulat, padahal Kantong Ayahnya lagi cekak

Hasilnya, ada aja Netizen, yang curhat - curhatan di Sosmed, tentang Fenomena ini, yang dianggap gangggu banget !


Jalannya Pelan Banget,
Bikin Ganggu Nggak ?


Ciri lainnya dari cara berjualan Tahu Bulat, selain ngeluarin Rekaman Jingle Via Toa, yang diulang (Looping) adalah saat Mereka menawarkan Tahu Bulat.

Mobil, yang dibawa oleh Para Mamang, si Penjual Tahu Bulat, leletnya minta ampun.

Penjual Tahu Bulat, Kami pikir punya Strategi Marketing, yang cukup yahud.

Di buat lelet jalannya, pastinya bukan tanpa sebab :

Agar Pembeli jadi tertarik untuk Incip, hingga akhirnya jatuh hati dengan Tahu Bulat.

Apalagi Pembeli, yang kelewatan jalannya mobil, paling nggak, jika dengar, masih bisa kekejar untuk beli donk ?

Di belakang si Sopir, terdapat Mamang, si Penjual Tahu Bulat (Biasanya 2 Orang), yang melakukan aktivitas goreng - menggoreng, tepat di belakang Mobil Bak Terbuka (Pick Up), dan biasanya diberi tenda agar Mamang, si Penjual Tahu Bulat nggak kepanasan di saat siang bolong atau kehujanan di saat cuaca tak menentu (lagi hujan).

Layaknya sebuah Display Toko, terdapat Para Mamang, si Penjual Tahu Bulat, yang tampak cekatan menggoreng Tahu Bulat, dan ada Sopir di depannya, yang mengendarai Mobilnya dengan kecepatan pelan pula (lamban).

Maksudnya sih bagus, dan dari Strategi Marketing, nggak ada, yang salah ya ?

Terlebih Mobil Tahu Bulat juga ngiterin Kompleks Perumahan, Kampung, ato Pemukiman Padat, yang secara otomatis Banyak Warga Daerah situ, yang tertarik, dan akhirnya beli Tahu Bulat.

Jadi Kayak Sistem Jemput Bola Gitu !

Namun nggak semua Jalanan Di Daerah Kota itu, Ruas Jalannya lebar ya ? 

Contohnya aja di Kota Madiun, banyak Ruas Jalannya, yang emang punya kondisi sempit.

Belum lagi ketambahan Pengendara Mobil, Motor, Sepeda, Becak, dan Mobil Pick Up Penjual Tahu Bulat, yang lebih lambat dari Mereka.


Hasilnya :
Jadi tambah Macet deh beberapa ruas jalan di Kota Madiun, benar nggak sich ?

Apalagi, kalau Penjual Tahu Bulat lewat Daerah Kompleks Perumahan, Kampung, hingga Pemukiman Padat, terus tiba - tiba harus mangkal di tempat, yang tidak sesuai (sembarangan), pastinya jadi ganggu Ketertiban Umum ya Guys ?

Kalau Keseringan,
Bikin Bokek Kali !

Via :http://www.kekopedia.com
Tahu Bulat emang murah, cuman Rp. 500,- an, dan digoreng "Dadakan" pula !

Tapi kalau seandainya Kamu berpikir lagi, dari Kalkulasinya, harganya bisa jadi mahal juga !

Contohnya gini :
Kenapa Tahu Bulat itu murah ? Sebab salah satunya Ukuran (Size)nya Kecil. Secara Otomatis Para Penikmat Tahu Bulat, pastinya akan beli lebih dari satu. Misalnya aja minimal 10 Tahu Bulat, karena kalau beli 1 Biji doank, dijamin nggak kenyang Guys !

Sekarang Kamu kaliin deh Tahu Bulat, yang Kamu beli dikali Harganya, yang Rp.500,- itu.  Jadinya 10 x Rp. 500,- = Rp. 5000,-

Nggak terlalu murah juga bukan ?

Apalagi, jika Kamu maupun Anak Kamu, merupakan Penggemar Tahu Bulat Akut, yang rasanya nggak bisa kelewat makan sehari Tahu Bulat.

Sekarang coba kaliin lagi deh !

Dalam sebulan itu Minimal ada 30 Hari x Rp. 5.000,- = Rp. 150.000,- .

And So ... , Kamu harus habisin Uang sebesar itu, hanya untuk buat makan Tahu Bulat, yang biasanya hanya dimakan sebagai Camilan Iseng, bukan untuk Lauk Pauk.

Bayangin aja buat Kalian, jika punya gaji, yang hanya Rp. 3.000.000,- per bulan, dan hidup di Kota Besar pula.

Belum buat Biaya Hidup Keseharian lah, Pendidikan Anak lah, Istri Minta Shopping lah, mana cukup Guys, jika Kamu harus kebebanan makan Tahu Bulat tiap hari ?

Mikir ????
Apa kalau keseringan nggak bikin Bokek Kantong Kamu ?

Berlebihan, Pastinya Nggak Sehat !


Yang namanya sesuatu berlebih, pasti hasilnya nggak baek !

Begitu juga, jika Kamu jadi Kecanduan Akut makan Tahu Bulat, yang mana Tiada Hari Tanpa Tahu Bulat, dijamin tubuh Kamu jadi kagak sehat !!!

Please, Guys Mikir !!!

Kamu lihat donk, proses masaknya, yang dijual Keliling dengan Mobil Bak Terbuka (Pick Up), Kecepatan Lambat Pula !

Itu sebabnya Tahu Bulat digoreng "Dadakan", maksudnya digoreng, saat, dan di tempat itu alias di Mobil Pick Up Penjual Tahu Bulat.

Lagipula, kalau direncanain jauh hari,
suka nggak jadi Neng !


Pastinya berapa banyak Kotoran maupun Racun ato Limbah dari Buangan Asap Kendaraan Bermotor, yang melebur dengan Keringat Mamang, si Penjual Tahu Bulat, saat di Siang Bolong Keliling Kota.

Via : https://www.facebook.com/

Ato mungkin ini Resep Tahu Bulat, yang bikin sedap !

Via : http://indonesiana.merahputih.com

Belum lagi soal Higienitas lainnya, yang masih tanda tanya ?

Semisal aja proses masaknya.

Beberapa Penjualnya goreng Tahu Bulat, dengan Minyak Goreng, yang tidak dibuang, dan mengalami beberapa kali Proses Pake, hingga terlihat Kotor di Tahu-nya.

Dijamin ini jadi Pemacu Kolesterol Guys !

Jangan disamain ya, jika Kamu masak Tahu di rumah, yang dibeli dari Mbok Belanja.

Dimana Tahunya digoreng dengan Minyak Goreng ato Sayur, 1 Kali Pake aja dah Kamu buang ?

Mereka juga pastinya berhitung ya ?

Gimana caranya Untung gede, dengan Modal seminim mungkin. Ya termasuk gorengnya juga Pake Minyak Curah kali ya ?

Pastinya jadi nggak bersih donk ?

Via : http://www.money.id

Masalah Bumbu juga gitu.

Karena sebagian Orang Indonesia, pastinya juga suka Makan Tahu Bulat, terlebih pedes, dan bikin Hot !

Nah untuk menyiasati Harga Cabe, yang terkadang Fluktuatif, dan bisa jadi mahal, Maka Beberapa Penjual Tahu Bulat, sengaja menyajikan Banyak Bumbu Micinnya, yang berasa banget.

Ini cocok banget dengan Gaya Hidup Masyarakat Kekinian Indonesia, yang apa - apa serba Micin, kalau nggak pake Bumbu Penyedap Rasa kurang pas gitu !

Dan untuk itulah kehadiran Bumbu Pedas Tahu Bulat, sangat bermanfaat buat Narik Pelanggan, yang doyan pedes, namun mengantikan Cabe dengan Bumbu Pedasnya.

Di mana Kita nggak tahu dari manakah Bumbu Pedas itu berasal.

Apakah dari Bumbu Curah, ato mungkin Bumbu Bekas Indomie milik Para Mamang ... !!!

Kabar Nyulik Anak
Moga – Moga, Yang Ini Hoax  !

Via : https://www.facebook.com/

Sempet juga lihat salah satu Beranda Netizen di Sosmed, Facebook, yang ngeberitain bahwa Mamang, si Penjual Tahu Bulat, katanya ada, yang suka nyulikin Anak Kecil (bocah)

Secara Mamang, si Penjual Tahu Bulat emang paling deket banget sama Anak Kecil, karena emang hobinya mangkal, di Tempat Keramaian, TK, maupun Sekolah Dasar.

Jadi kelihatannya Spooky, ya Guys, dan berasa nonton Film Horror Waktu Kecil Dulu, yang Tokohnya, si Penjual Ice Cream, yang suka nyulik, dan bunuh Anak Orang (Si Penggemar Ice Cream).



Moga nggak kejadian deh, dan hanya Berita Bohong (Hoax), kalaupun kejadian Pastinya ini hanya Pelaku (Oknum), yang buat resah Masyarakat sekitar.

Lagipula gimana kejadiannya ya ?

Bukannya Mobil Penjual Tahu Bulat, jalannya lambat ?

Jika ditaruh di depan dekat Supir, proses nyuliknya pasti berjalan susah, sebab Mobil Tahu Bulat, yang jalannya lambat, keburu diteriakin Warga, yang lihat si Mamang (Pelaku) nyulik Bocah.

Nggak tahu juga, jika si Bocah, yang diculik, biar kagak teriak kenceng, dibius dulu, sehari sesudahnya baru sadar, dan tahu, kalau ternyata emang diculik !

Via : http://indonesiana.merahputih.com

Pastinya buat resah Masyarakat Guys !


Apapun itu, sama seperti Tempe, Kita harus terima Tahu Bulat, yang juga Tahu sebagai Makanan Asli Orang Indonesia, yang jadi Identitas Kita sebagai Bangsa Indonesia.

Termasuk punya Kandungan Gizi dan Protein, yang cukup tinggi.

Terlebih, Jika Proses Masaknya dilakukan secara benar !

Suka, nggak suka Tahu, tetap dicintai oleh Hampir Seluruh Masyarakat Indonesia, sebagai Camilan, bahkan Lauk Pauk Favorit Orang Indonesia kebanyakan.

Termasuk, yang nulis Artikel ini, suka banget ama Tahu Bulat !


Rindu ½ Mati dengan Kuliner Satu Ini, namun apa daya nggak bisa kebeli, karena harganya terlalu mahal di Luar Negeri.

Kamu Akan Merasa Kehilangan,
 Jika Segala Sesuatunya Hilang Terhempas,
tanpa Pernah Datang Lagi

Syahrini aja bisa bilang hempas datang lagi ...!



Lagipula, jika memang benar Mamang, si Penjual Tahu Bulat, melakukan Kecurangan (Manipulatif), hingga Tindakan Kejahatan (Kriminal), itu hanya sebagian kecil dari Mereka, yang disebut Pelaku Kejahatan (Oknum).

Masih banyak kok, Para Mamang Tahu Bulat, yang baeknya nggak ketolongan, semisal ngasih PromoBuy 1 Get 1”, Gratisan, dan So Pasti Punya Sikap Sopan, Jaga Diri di Daerah Orang Lain.

Khusus Mamang, si Penjual Tahu Bulat, anggap Artikel ini sebagai Kritikan, yang bersifat membangun (Konstruktif).



Secara Realita, suka nggak suka, mau nggak mau, Proses Masaknya, yang dijual secara Keliling, masih dinilai Kurang Bersih (Hygienis).

Perlu dilakukan solusi, agar Faktor Kesehatan, dan Kebersihan Konsumen jadi hal Utama, sebab Mereka adalah Raja !

Via : http://www.lucu.me

Contohnya aja dicombine dengan Konsep Food Truck, yang sekarang lagi Happening, namun tetap dipakein Kaca Transparan + AC atau Minimal Kipas Angin di belakangnya.

Agar Pembeli bisa lihat dari luar Proses Masaknya, dan so pasti nggak bercampur ama  keringat Mamang, si Penjual Tahu Bulat, yang keliling di Siang Bolong !

Jika ada :
Suara Rekaman Jingle Tahu Bulat Via Toa, yang nggak enak , tolong diubah, dan jangan terlalu keras, sehingga nggak ganggu Orang, Tetangga, yang lagi tidur, apalagi saat Adzan berkumandang di Mushola, maupun Masjid.

Jalannya, yang lambat, tolong dicepetin dikit, terlebih mangkalnya harus di tempat, yang tepat, jadi nggak buat marah Para Pengendara lainnya di Jalan Raya.

Pastinya Tahu Bulat, jadi lebih dicintai Oleh Kita, dan Anak – Anak Kita


Betapa Indahnya makan, diselingi main Game Tahu Bulat !

Hingga pada akhirnya Kita bisa bilang :
Fenomena Tahu Bulat
Pastinya Nggak Ganggu !
Create your own user feedback survey
Kembali : ARTIKEL





Kuliner Indonesia
Lihat Lebih Lengkap>>>



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA