indonesaEnglish


Sabtu, 30 Januari 2016

Peranan Media Massa Sebagai Sarana Pencitraan Diri

Sabtu, 30 Januari 2016


CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR


Tahukah anda apa yang sebenarnya dilakukan oleh "JOKOWI" dengan program masuk kampungnya. Di mana cara ini diikuti oleh Kepala Negara dan beberapa pejabat negeri yang merasa harus melakukan metode "blusukan" untuk mendekati warganya. Tahukah anda mengenai aksi kontroversial Menteri BUMN "Dahlan Ikhsan" di mana ia telah membuat pernyataan bahwa di departemennya sering terjadi pemerasan yang dilakukan oleh sebagian anggota DPR, atau mungkin anda tahu mengenai perkataan yang sering diucapkan oleh Syahrini seperi "Alhamdullilah ya !" dan "Cetar Membahana" dan diikuti oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dalam berbagai percakapan di kehidupan sehari-hari. Ya ! mau tidak mau itulah konsep dari pencitraan diri yang dilakukan oleh ketiga toko tersebut. Joko Widodo, Dahlan Ikhsan, Syahrini adalah ketiga toko yang akhir-akhir ini sangat membutuhkan sarana media untuk pencitraan diri mereka.


Dahlan Ikhsan "MR. Controversy" .

Syahrini "Cetar Membahana" tampak percaya diri dengan Jambul Khatulistiwa.

Pencitraan diri yang dalam bahasa asingnya disebut Personal Image. Pada permulaannya hanya diperuntukan bagi Perusahaan yang membutuhkan daya minat dan jual agar perusahaan dapat menjadi lebih dikenal lagi oleh masyarakat. Konsep tersebut dikenal dengan istilah Coorporate Branding. Dalam konsep coorporate branding, perusahaan tidak segan membayar dalam jumlah besar untuk menghigher seorang jasa konsultan atau konsultan perusahaan dalam rangka menaikkan popularitas perusaahaan di tengah masyarakat. Akan tetapi seiring berjalannya waktu bukan hanya perusahaan saja yang membutuhkan pencitraan diri. Masayarakat luas sebagai pribadi juga membutukan akan hal ini, maka terciptalah apa yang disebut dengan Personal Image.

Personal Image atau pencitraan diri pribadi adalah sebuah esensi dari manusia sebagai makhluk sosisal yang telah diberi amanat oleh masyarakat sekitar untuk mengemban tugas dan tanggung jawab itu.
Sebagai contoh kita dapat lihat : 
Seorang suami sebagai kepala rumah tangga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan nafkah bagi keluarganya, sedangkan seorang istri pada dasarnya adalah mengurus kepentingan rumah tangga.

Istilah "Zoon Politicon" yang dikemukakan oleh Aristoteles yang menyatakan bahwa manusia sebagai induvidu juga memegang kapasitasnya sebagai makhluk sosial memang benar. Manusia pada dasarnya diberi amanat oleh masyarakat untuk mengemban tugas dan tanggungjawab di lingkungannya. Jujur" ,"Amanat",  "Fatonah" yang merupakan sifat dari Nabi Muhammad SAW pada dasarnya adalah esensi dari pencitraan diri.

John McDonald dalam bukunya "The Message Of A Master", mengatakan : "Suatu gambaran yang terukir dengan kuat dalam pikiran apapun bentuknya akan muncul ke permukaan" di sebut dengan pencitraan. Dengan konsep tersebut lahirlah pencitraan diri. Ada dua bentuk pencitraan diri yang dapat dilakukan oleh manusia atau perusahaan :

1. Bentuk postifnya adalah white campaign :
Bentuk ini terjadi karena manusia atau perusahaan sebagai induvidu dapat dipertanggungjawabkan amanatnya secara sosial. Contohnya dapat kita lihat dari aksi "JOKOWI" yang berhasil atas pencitaraan dirinya ditengah masayarakat.

2. Bentuk negatifnya adalah black campaign :
Pencitraan diri ini bisa terjadi karena :
- Dilakukan oleh orang lain : biasanya digunakan untuk menjatuhkan lawan. Beberapa tokoh terkenal dari masyarakat kita pernah merasakan adanya issue tak sedap yang dihembusakan oleh lawan politiknya atau media sebagai penunjang kejatuhan mereka. 
- Dilakukan oleh Pribadi : Manajemen Gossip adalah salah satu bentuk pencitraan diri ini. Para selebritis atau masyarakat tidak segan-segan untuk menceritakan hubungan pribadi mereka dengan beberapa pejabat daerah demi menaikkan popularitas mereka. Blow Up case sengaja dilakukan untuk menghembuskan issue tersebut. Beberapa selebritis yang melakukan kampanye ini bukan dikenal tidak berhasil untuk menaikkan popularitas mereka. Akan tetapi sesuai dengan prinsip amanah tadi, bukankah kita malu untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan hati nurani kita ?
Maka ada baiknya jika kita membicarakan white campaign daripada black campaign.

Tadi jelas dikatakan oleh John McDonald dalam bukunya "The Message Of Master" bahwa : Pencitraan adalah suatu gambaran yang terukir dengan kuat dalam pikiran apapun bentuknya akan muncul ke permukaan. Dari definisi tersebut apa yang sebenarnya dilakukan oleh manusia dalam membentuk pencitraan positif akan diri mereka ? Adapun langkah-langkahnya dijelaskan di bawah ini :

- Amanat 
Amanat adalah faktor utama dalam menbentuk pencitraan diri. Seperti dikatakan tadi manusia sebagai induvidu pada dasarnya secara pribadi memegang amanat pada lingkungan sosialnya. Bagaimana pencitraan itu dapat terbentuk jika kurang kredibilitas dari masyarakat untuk memberikan amanat.

- Selalu berfikir positif
Pembentukan personal image dan coorporate branding dapat terjadi apabila kita juga percaya akan tugas dan tanggungjawab sebagai individu yang diberikan amanat. Pada dasarnya pemberi adalah raja dan yang diberikan amanat adalah pelayan. Maka sudah sepantasnya seorang pelayan harus memberikan keramah-tamahan apapun masalah yang dihadapinya. Citra untuk selalu berfikir positif nampak jelas diterapkan pada sebuah hotel, mall, dan pelayanan publik lainnya. Dimana seorang pegawai harus bersikap ramah kepada pengunjung yang datang ke tempat tersebut. "Sapalah dengan senyumam" menjadi metode pada setiap perusahaan/ pelayanan publik demi menciptakan citra mereka di tengah masyarakat. Bahkan akhir-akhir ini pihak Kepolisian RI juga menekankan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan pelayanan publik sebesar-besarnya. Sosok humanis pada POLRI tampak ketika Bripda Syaiful Bahri menjadi duta bagi instansi ini untuk membentuk citra POLRI yang lebih humanis. Sehingga kesan seram pada instansi ini mulai berkurang.

- Kembangkan pengetahuan yang memadai.
Dasar untuk tampil percaya diri adalah pengetahuan yang menunjang untuk mencari alternatif dari berbagai permasalahan atau solusi. Salah satu alternatif dari pemecahan tersebut adalah Media. Lalu apa hubungan Media dengan konteks pencitraan diri. Untuk langkah pencitraan diri yang ketiga ini Media mempunyai peranan yang penting.

Media secara harfiah berarti sarana. Sarana dapat didefinisikan sebagai alat untuk menunjang keberhasilan. Konteks dalam hal ini adalah Media Massa/ Mass Media.
Media massa adalah alat informasi yang dipergunakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang hal-hal yang terjadi masa lampau dan masa kini.
Media Massa dapat dibagi atas :
- Media Cetak : Koran, Majalah, Buku Pelajaran, Buku Biografi di mana esensinya dipergunakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat.
- Media Elektronik : Telegram, Telephone, Televisi, Radio, dan yang terakhir adalah Internet
Internet memegang peranan penting dalam memberikan proses informasi kepada masyarakat secara aktual dan akurat. Dengan internet kita dapat dimudakan dalam menerima dan menyebarkan informasi secara positif. Walaupun Internet mempunyai dampak negatif di tengah masyarakat. Tapi kita di sini tidak membicarakan akibat negatif yang ditimbulkan dari Internet. Dampak positif dari Internet jauh lebih besar bagi masyarakat. Salah satunya membentuk penceritaan positif gratis baik secara personal image maupun coorporate branding .
Adapun contohnya adalah :

- Membentuk pencitraan postif di Media Sosial 



Sebagai masayarakat yang tumbuh di jaman modern. Di tengah arus globalisasi dunia. Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan My Space mempunyai peranan penting dalam mempromosikan diri kita. Facebook contohnya hampir rata-rata orang Indonesia berusia antara 10-60 tahun mempunyai akun ini. Menurut survey yang dikeluarkan oleh Facebook Coorporate bahwa Indonesia menempati posisi ke dua setelah China dalam penggunaan media sosial ini. Media sosial ini benar-benar menawarkan kelebihan bagi pengguna akun tersebut. Dengan akun tersebut kita dapat mengetahui informasi dunia yang dikeluarkan oleh penerbit dan pengiklan secara akurat dan aktuil. Kita dapat berinteraksi secara personal melalui widget chatting. Serta yang paling utama adalah pencitraan diri tadi. Adanya program sharing yang diberikan oleh beberapa situs pembuat blog pribadi lebih memudahkan kita dalam pencitraan diri. Istilah "Narsisme" (suatu paham yang membanggakan diri sendiri) adakalanya diperlukan dalam menaikkan pencitraan diri kita di tengah masyarakat.

Mark Zuckerberg si Pendiri Facebook.

- Membuat blog pribadi 
Membuat blog pribadi dengan judul tertentu dapat menaikkan citra positif kita di tengah masyarakat. Dengan konten-konten yang berbobot dalam penulisan blog membuat orang menjadi penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak lagi dari kita sebagai pribadi/ perusahaan. Blog mempunyai keunggulan yang lebih ketimbang media sosial. Di sini kita dapat diajarkan bagaimana cara membentuk website atau situs secara professional, bagaimana kita dapat menjadi professional website yang handal. Ada kiat-kiat di blog yang membuat orang penasaran untuk melakukannya. Mulai dari tahapan kiat agar kita dapat menembus urutan teratas dalam peringkat SEO "Search Engine Optimazed" di Google, Yahoo, maupun Bing, Bahasa Pemograman dalam Pembuatan template, post untuk design yang sesuai, hingga yang terakhir media untuk mempromosikan diri. Ada kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh Media Sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain sebagai sarana untuk mempromosikan diri. Ternyata blog juga dapat mendatangkan keuntungan berupa uang tambahan. Di blog kita juga diajarkan bagaimana menjadi seorang Publisher yang baik. Google Adsense, Chitika Ads adalah website yang menunjang keberhasilan kita sebagai Publisher di blog. Yang tentu saja sebagai seorang publisher kita akan mendapatkan uang dari pengiklanan konten-konten mereka di blog kita.

Blog sebagai media yang tepat dalam menaikkan pencitraan diri dan mendapatkan uang.

Semoga dengan pencitraan diri secara positif kita dapat menunjang keberhasilan Indonesia lebih baik. Hidup Indonesia !!!

Kembali : ARTIKEL



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA