indonesaEnglish


Sabtu, 30 Januari 2016

CHRISYE legenda musik sejati

Sabtu, 30 Januari 2016


“ Chrisye adalah legenda musik sejati. 
Ditangannya lagu menjadi hidup bahkan terasa hingga saat ini”   
  Penulis

CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

“Merpati Putih, Lilin-Lilin Kecil, Badai Basti Berlalu, Ketika Tangan dan Kaki berkata, Andai Aku Bisa” adalah sebagian lagu yang sering dinyanyikan bahkan oleh para generasi muda saat ini. Penyanyi pertama lagu itu adalah Chrisye. Gayanya terlihat chic dan fashionable ketika ia bernyanyi di panggung baik on air maupun off air.

Chrisye terlahir bernama Christian Rahadi, dilahirkan di Magriet Kraam Kliniek pada tanggal 16 September 1949. Chrisye merupakan anak ke-dua dari pasangan Laurens dan Hanna Rahadi. Kakaknya bernama Joris, dan adiknya bernama Victor “biasa dipanggil Vicky”. Ketika kecil ia menetap di Jl. Pegangsaan Nomor 12 A, hari-harinya ia habiskan waktunya dengan teman-teman satu kompleks. Yang tidak lain mempertemukan mereka dengan musik. “Keluarga Nasution – Keenan Nasution Bersaudara” di masa remaja sempat membentuk band yang merupakan cikal bakal dari Guruh Gipsy, dan Gank Pegangsaan.
















Semasa SMA di PSKD, gairah bermusik Chrisye itu mulai nampak, Chrisye kecil yang terbiasa mendengar lagu Frank Sinatra, Bing Crosby, Nat King Cole dari koleksi piringan hitam milik ayahnya mulai tertarik untuk bermusik. Bersama Broery Marantika, Heny Poerwonegoro, dan Ratna Sarumpaet, ia sering berdiskusi tentang Musik.

Pertemuannya dengan teman masa kecilnya “Keluarga Nasution” yang menyebabkan ia semakin serius untuk menekuni musik. Bergabung menjadi pemain Bass di Sabda Nada cikal bakal Gank Pegangsaan, Chrisye harus menentukan pilihan hidupnya bermusik atau menuruti cita-cita Ayahnya.
Perasaan Dilema selalu menyertainya, ketika ia harus menentukan antara musik atau menguburkan harapan Ayahnya hidup-hidup

Musik baginya adalah Jiwa, dan Jiwa itu tidak bisa dipaksakan. Ia teramat mencintai musik, dan siap berkorban untuk itu. Guruh Soekarno Putra yang pertama kali membuka kesempatan ia  bernyanyi di dalam Lagu “Chopin Larung” sebuah karya besar dari Guruh Soekarno Poetra. Band Guruh Gipsy adalah gabungan dari Guruh Soekarno Poetra dan Gank Pegangsaan.

Pencapaiannya dalam musik terkadang mengalami pasang surut, dan terkadang penuh pengorbanan untuk mencapainya Lagu Lilin-Lilin Kecil karya James F Sunda, dan Album Monumental Badai Pasti Berlalu memang mengantarkannya sebagai penyanyi, namun bukan berarti kariernya menjadi terbuka lebar. Album Percik Pesona anjlok di pasaran. Ia sempat berintropeksi apa yang menyebabkan kegagalan album ini. Di Album Puspa Indah yang merupakan soundtarck dari Gita Cinta SMA karier Chrisye sebagai penyanyi mulai terangkat kembali.
















Chrisye adalah penyanyi yang pintar menyatukan antar generasi. Ia adalah musisi yang menghargai musisi lain. Terbukti dalam lintas generasi ia mampu bekerjasama. Bahkan di generasi tahun 90 dan 2000, ia bekerjasama dengan Erwin Guttawa, Addie MS, Ahmad Dhani, Pongki Barata dan Pasha Ungu. Baginya tidak ada yang membedakan dalam musik. Musik itu dapat di dengar oleh siapa saja. Hal ini membuktikan bahwa ia cukup digemari bahkan oleh anak-anak muda bukan dijamannya.

Lagu-lagu yang dibawakan Chrisye selalu terkenang hingga sekarang. Kepergiannya membawa duka yang mendalam bagi Industri Musik Indonesia. Tak ada penyanyi sehebat CHRISYE !

Catatan :
Alberthiene Endah
Penulis:
Pangki Pangluar

Kembali : ARTIKEL



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA