indonesaEnglish


Minggu, 22 Mei 2016

Ada - ada aja, 3 Psikopat Indonesia ini dibuat Action Figurenya !

Minggu, 22 Mei 2016


CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

Ada - ada aja, 3 Psikopat Indonesia ini dibuat Action Figurenya !

Zamane wes akhir.akeh wong kang podho loro pikir
Yen ora di tambani dzikir akhire akale jungkir
sa’iki zaman wes edan, akeh wong seng kang kelangan iman
yen gak di tambani sembahyang iso dadi edan tenanan


Zamane Wong Edan, segala hal dapat dilakukan oleh Manusia di zaman ini, tanpa melihat dan memikirikan akibat luas dari perbuatan yang dilakukan. Semuanya hanya untuk mencapai tujuan keuntungan semata.

Inilah yang membuat Kita, harus pandai memilah mana yang terbaik buat Kita, Keluarga, terlebih buat Anak Kita yang kelak menjadi generasi Penerus Harapan Bangsa.

Seperti Kejadian Beberapa Waktu Lalu, Ketika Para Psikopat Indonesia, yang notabanenya Kriminal, dibuat Action Figurenya, yang Anti Mainstream.

Tak pelak, dan jadi lebih bertanya dalam hati, apa dan maksud tujuan dari Pembuat ini, sehingga harus memutuskan untuk membuat Action Figure Bagi Para Psikopat Indonesia, yang secara jelas telah membunuh banyak Korban, terlebih melukai hati Para Keluarga Korban. Layaknya Superhero, Psikopat ini jadi seakan monumental, yang selalu dikenang, walaupun pada Kenyataan dalam konotasi negatif.

Kita harus berhati – hati, terhadap Mereka Para Psikopat yang beberapa Action Figurenya dijual bebas di Pasaran. Bahkan beberapa Toko Online, kebanjiran pesanan dari Kolektor Action Figure ini, yang kemungkinan mereka Para Kolektor juga adalah seorang Psikopat !

Berikut Kami Hadirkan :
Ada - ada aja, 3 Psikopat Indonesia ini dibuat Action Figurenya !


















Apa itu Psikopat
pp
pp
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang terdekatnya.

Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis), karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.

Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat selama 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.

Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.

Psikopat memiliki gejala umum. Namun gejala umum ini diharapkan tidak membuat orang mudah mengecap seseorang Psikopat, karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan pengamatan lainnya. Prasangka dan tuduhan kepada seseorang yang menganggapnya Psikopat dengan sembarangan berisiko buruk, dan setidaknya membuat nama baik seseorang itu menjadi jelek.

Belanja Indonesia
Lihat Lebih Lengkap>>>










Adapun Gejalanya :
Sering berbohong, fasih, dan dangkal.
Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Terkadang Psikopat mengakui perbuatannya, namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
Senang melakukan pelanggaran di waktu kecil.
Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat.
Kurang empati. Bagi psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang tidak ada bedanya.
Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Tidak ada waktu bagi seorang psikopat untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan.
Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal demi kesenangan belaka.
Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak bersungguh. Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap Psikopat tidak memiliki perasaan tersebut, karena itu Psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin". Dalam Kasus ini dikenal adanya Pembunuh Berdarah Dingin.
Hidup sebagai Parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Biasanya sangat cerdas dan mungkin paling cerdas ketika dibandingkan dengan anak yang lain.
Biasanya banyak mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya dan marah jika orang lain menyalahkannya. Merasa paling benar, dan biasanya anggapannya itu memang benar.
Mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sangat sedikit sekali yang salah.
Memiliki perkiraan dengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan kebanyakan adalah benar atau benar semuanya).

Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikopat



















pp
ppp
Bukan hanya di MancanegaraIndonesia ternyata punya beberapa Psikopat yang terkenal sadis dalam membunuh Para Korbannya. Entah itu karena kondisi Penyakit Kejiwaan (Masalah Penyimpangan Seksual), maupun Motif Ekonomi. Mereka dengan santainya, tanpa Perasaaan Bersalah membunuh Para Korbannya dengan cara yang bisa dibilang tidak manusiawi. Uniknya Psikopat di Indonesia, selalu dikaitkan dengan unsur klenik, untuk beberapa Kasusnya. Seperti minta Kekebalan, atau Pesugihan, dengan memakan banyak “tumbal” yang menjadi korban Mereka.

Untuk itu, Pembuatan Action Figure untuk Para Psikopat di Indonesia sebaiknya dihentikan. Terlebih banyak Toko Online yang ternyata menjual bebas Mainannya di toko mereka. Proses filter seharusnya dilakukan, atau mungkin memang dihentikan sama sekali.

Kasus Pembunuhan Dan Pemerkosaan Yuyun - Bengkulu
 Dilakukan Oleh Para Anak Di Bawah Umur

Kita tidak mau bukan, jika hal ini ditiru oleh Para Anak Kita yang notabenenya sebagai Generasi Penerus Bangsa. Terlebih jika hal ini menjadi Tokoh Idola bagi Anak Kita, yang lambat laun menggantikan Para Superhero, yang dekat dengan Mereka.

Banyaknya Kasus Pemerkosaan yang dilakukan oleh Anak di bawah Umur, selain terpengaruh Dampak Pornografi, yang mudah diakses, Faktor mengidolakan sesuatu yang tidak layak diidolakan (Unworthy), bisa menjadi salah satu penyebabnya. Terlebih ketika rasa keingintahuan Mereka (Curious), terhadap Para Psikopat ini menjadi lebih besar.

Tentunya Kita tidak ingin bukan ?

Kenapa tidak Pak Karno, Bung Hattta, Bung Tomo, yang dibuat Action Figure ? Bukankah mereka yang jelas membela mati - matian Negara Republik Indonesia dari tangan Penjajah ? Mereka adalah Para Pejuang yang memerdekakan Indonesia, dan tentunya akan lebih bermanfaat, jika  membuat Action Figure Para Pejuang Indonesia, yang melekat pada Dunia Anak, dibandingkan membuat Action Figure Anti Mainstream, seperti Para Psikopat Indonesia ini.

Di Zaman Edan, yang serba bebas ini, bukan berarti Kita jadi bebas Keblinger. Masih banyak cara lain untuk memperoleh keuntungan, yang memang berguna, dan mendatangkan manfaat bagi Masyarakat Banyak, tanpa harus melukai sebagian orang, di mana Mereka notabenenya adalah Para Keluarga Korban, yang dibunuh secara tidak manusiawi Oleh Para Psikopat ini !

Berikut Kami Hadirkan :
Ada - ada aja, 3 Psikopat Indonesia ini dibuat Action Figurenya !



1. Robot Gedek

pp
Banyaknya kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur atau kerap disapa Pedofilia membuat kita mengulas kembali tentang Pria Pedofil yang namanya sempat mengguncangkan publik, Robot Gedek.

Siapa yang nggak kenal dengan Siswanto alias Robot Gedek ? Siswanto (1963 – 2007), adalah Seorang Pembunuh Berantai dari Indonesia (Indonesian Serial Killer).

Robot Gedek menghiasi pemberitaan sekitar tahun 1996 karena aksi kejamnya membantai anak-anak di bawah umur. Dirinya diketahui menyodomi dan membunuh korban dengan cara yang kejam, yakni dengan memotong-motong tubuh korban (mutilasi).

Pria tuna wisma dan buta huruf ini terkenal dengan aksinya yang kejam. Sebab dia menyodomi dua belas anak di bawah umur, dan kemudian mereka dibunuh dengan disayat dan dipotong tubuh, sebelum akhirnya dibuang ke beberapa tempat seperti Pondok Kopi, Jakarta Timur dan sekitar rawa-rawa bekas Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurut catatan Polres Jakarta Pusat dan Jakarta Timur, dari Dua Belas Korban ini, hanya delapan jenazahnya yang berhasil ditemukan. Diantaranya dua korban yakni Rio dan Wisnu yang dimutilasi menjadi beberapa bagian ditemukan di semak-semak Bandara Kemayoran. Siswanto mengaku melakukan itu sendirian. Dia Memotong-motong bagian tangan, kaki, dan kepala anak. Kedua anak ini sebelum dibunuh, terlebih dahulu disodomi.

Atas perbuatannya, Robot Gedek ini sempat jadi buronan. Dirinya pun kabur ke Daerah Jawa Tengah, hingga akhirnya berhasil dibekuk polisi pada tanggal 27 Juli 1996. Dalam sidangnya di Pengadilan Jakarta Pusat, Robot Gedek mengaku tak sadar dalam melakukan aksi kejamnya tersebut.

Meski telah melakukan pembelaan, pengadilan tetap menjatuhkannya hukuman mati dan akhirnya dimasukkan ke LP Nusakambangan, Cilacap. Namun, sebelum hukuman mati dilaksanakan, Robot Godek meninggal dunia lebih dulu karena serangan jantung pada 26 Maret 2007.

Dilihat Riwayat Kejahatan yang dilakukan oleh Robot Gedek, pastinya membuat Kita jadi merinding bukan ? Terlebih Ketika membantai Para Korbannya, Ia tampak dengan santai menghabisi Nyawa demi Nyawa. Layaknya Mesin Pembunuh (Predator) Bagi Para Anak - Anak, 12 Korban akhirnya melayang ditangan Robot Gedek.



Link :
http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-kejam-robot-gedek-dan-babe-habisi-para-bocah-karena-seks.html

2. Ryan Jombang
pp

Pasti sudah pada tahu kan tentang manusia yang bernama Verry Idham Henyaksah alias Ryan Jombang, jejaka asal jombang yang mendadak terkenal karena karena perbuatannya yang menghilangkan nyawa manusia karena alasan yang dianggap masyarakat tidak normal, hingga memunculkan asumsi bahwa Ryan adalah orang yang tidak normal atau lebih tepatnya merupakan Seorang Psikopat Ulung.

Very Idham Henyansyah, atau dikenal dengan panggilan Ryan Jombang (lahir di Jombang, 1 Februari 1978) adalah seorang tersangka pembunuhan berantai di Jakarta dan Jombang. Kasusnya mulai terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di Jakarta. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkap pula bahwa Ryan telah melakukan beberapa pembunuhan lainnya dan dia mengubur para korban di halaman belakang rumahnya di Jombang.

Ryan adalah bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya Mulyo Wasis (44) adalah saudara satu ibu namun lain ayah. Sejak kecil Ryan lebih sering berpisah dengan kedua orangtuanya dan tinggal di pesantren. Ayah Ryan, Ahmad Maskur, pensiunan satpam sebuah pabrik gula dan Kasiatun, istrinya, lebih suka tinggal di rumah Mulyo Wasis.

Perilaku Ryan banyak berubah ketika ia duduk di bangku SMP. Dia lebih banyak menekuni kegiatan perempuan seperti menari dan berdandan. Di sekolah Ryan dikenal lebih dekat dan lebih banyak berteman dengan perempuan, dia juga banyak terlibat kegiatan kesenian, terutama menari. Namun, tidak seperti Para Psikopat lainnya,  Ryan dikenal cerdas, cekatan, dan pandai bergaul

Ryan sempat menjadi siswa sekolah favorit, SMA Negeri I Jombang. Namun di sana sifat dan sikapnya kian labil. Dia hanya bertahan satu bulan lalu pindah ke SMA Kabuh dan bertahan satu semester, sebelum akhirnya pindah ke SMA Negeri III Jombang. Di sana Ryan juga hanya bertahan sebulan, lalu pindah ke Jakarta.

Di Jakarta, ia merasa lebih diterima dan bertemu dengan kalangan homoseksual dari kalangan menengah ke atas. Di Ibukota Ryan kerap berpindah tempat tinggal. Ia pernah tinggal di beberapa kamar kos atau kamar apartemen dengan harga sewa tinggi.

Apartemen tempat Ryan membunuh dan memutilasi Heri Santoso adalah apartemen bertipe studio (hanya satu ruangan) dengan harga sewa Rp. 1 juta per bulan. Sebelumnya ia bahkan pernah tinggal di tempat kos dengan harga sewa Rp. 2,6 juta per bulannya

Menurut pengakuannya sampai saat ini korban Ryan yang pertama adalah Guruh Setyo Pramono alias Guntur (27) yang dibunuh pada bulan Juli 2007. Di rumah orang tua Ryan di Jombang, kepala Guntur dipukul dengan benda keras hingga tewas, mayatnya lalu digulung dengan kasur dan di bakar. Sisa tubuh Guntur kemudian di gulingkan ke dalam kolam ikan di halaman belakang rumah lalu dikubur dengan tanah.

Kasus ini dimulai dengan ditemukannya tujuh potongan tubuh manusia di dalam dua buah tas dan sebuah kantong plastik di dua tempat di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada Sabtu Pagi tanggal 12 Juli 2008. Korban adalah Heri Santoso (40), seorang Manager penjualan sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Heri dibunuh dan dimutilasi tubuhnya oleh Ryan di sebuah apartemen di Jalan Margonda Raya, Depok. Pengakuan Ryan, dia membunuh Heri karena tersinggung setelah Heri menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacarnya, Noval (seorang laki-laki). Jejak Ryan dan Noval dapat terlacak setelah mereka berdua menggunakan kartu ATM dan kartu kredit Heri untuk berfoya-foya. Alasan motif Ekonomi juga menjadi salah satu Penyebab, mengapa Ryan Jombang membunuh dari  sekian banyak Korbannya.

Setelah Media memberitakan kasus mutilasi yang dilakukan Ryan, banyak masyarakat melaporkan kerabat mereka yang hilang setelah sebelumnya diketahui bersama Ryan. Polisi akhirnya membongkar bekas kolam ikan di belakang rumah orang tua Ryan di Jombang dan menemukan empat tubuh manusia di dalamnya, sebagian besar sudah tinggal kerangka. Ryan kemudian juga mengakui pembunuhan enam orang lainnya dan tubuh mereka ditemukan ditanam di halaman belakang rumah yang sama. Sehingga total sudah ditemukan sebelas korban pembunuhan Ryan.

Ryan dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok pada tanggal 6 April 2009. Atas vonis tersebut Ryan mengajukan Banding dan Kasasi, namun di dua tingkat peradilan, Ryan tetap dijatuhi dihukum mati. Dengan ditolaknya upaya hukum tersebut, Ryan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung, namun Mahkamah Agung tetap menjatuhkan hukuman mati terhadap Ryan.

Hingga saat ini, Ryan Sang Penjagal Jombang masih dalam Penjara, sambil menunggu prosesi menuju detik Kematian.


Link :
https://id.wikipedia.org/wiki/Very_Idham_Henyansyah

3. Sumanto
pp
Via : http://www.gettyimages.com/
Sumanto, (lahir di Purbalingga, 3 Maret 1972), begitulah laki-laki itu dinamakan, juga merupakan Seorang Psikopat, yang tindakannya memakan Mayat atau Jenazah untuk tujuan Klenik mencari Pesugihan agar dirinya Kebal.

Orang tuanya, Mulya Wikarta (67 tahun), dan Samen (60), tak pernah ‘bermimpi’ anaknya akan tumbuh menjadi Seorang Kanibal, yang memakan tubuh tetangganya sendiri.

Peristiwa tersebut mulai terkuak ketika berita hilangnya mayat seorang nenek, yang bernama Mbah Rinah, berusia 81 tahun yang belum 24 jam dikubur di kuburan Desa Mojotengah, Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, di awal tahun 2003.

Warga setempat geger karena kuburan Mbah Rinah sudah acak-acakan. Mereka lebih dibuat geger lagi ternyata mayat Mbah Rinah sudah raib. Berita tersebut segera menyebar sampai ke desa tetangga. Malahan ada yang membumbuinya dengan hal-hal yang berbau mistis sehingga membuat warga desa ‘terteror

Kaum perempuan tak berani tidur sendirian, para lelaki melakukan ronda sampai pagi. Ketegangan baru berakhir saat polisi membekuk Sumanto di rumahnya sekitar lima kilo meter dari makam Mbah Rinah. Sumanto rupanya teledor. Ia tak memperhitungkan ‘sisa’ mayat yang ia tanam di depan rumahnya bakal menyebarkan bau busuk. Warga yang mencium aroma tak sedap curiga, lalu melapor ke polisi.

Sumanto tak berkutik karena polisi menemukan potongan tubuh dan tulang-tulang Mbah Rinah di rumahnya. Selain itu Polisi juga mendapati tengkorak manusia, dua alat vital laki - laki dalam botol. Kepada Polisi Sumanto mengaku dirinya sedang memperdalam ilmu di bawah bimbingan seorang ‘guru.’ Dengan memakan mayat badannya akan menjadi kebal, tak terluka oleh goresan senjata, dan mendapat ketenangan batin.

Perburuan Sumanto terhadap mayat Mbah Rinah dimulai sejak Sabtu (11/1/2003) pukul 7 Malam. Saat itu ia mulai menggali kuburan Mbah Rinah yang telah diamatinya sejak sore. Kain kafan pembungkus mayat Mbah Rinah yang dimakamkan Sabtu siang itu, baru berhasil ia sentuh pada Minggu pukul dua dini hari. Hal itu dikarenakan pembongkaran kuburan ia lakukan dengan tangan kosong tanpa menggunakan alat bantu. Setelah mayat Mbah Rinah dikeluarkan dari liang kubur, kain kafan yang membalutnya dilucuti dan ditinggalkan begitu saja. Mayat kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik lalu diangkut dengan sepeda onthel menuju rumahnya yang berjarak sekitar 1,7 km.

Sesampainya di rumah, Sumanto memotong alat vital Mbah Rinah dan membungkusnya dengan kain merah. Saat ia ditangkap Polisi menemukan bungkusan kain merah itu di saku bajunya. Selanjutnya, ia memotong-motong mayat seperti orang memotong daging ayam. Lantas dipotong-potong sebagian dibakar, dimasak dengan kuali dan sebagian dimakan mentah-mentah.

Saat rekonstruksi kasus ini dilaksanakan pada pada Sabtu (18/1/2003) pagi, warga tampak histeris dan merasa jijik. Meski alat peraga dalam rekonstruksi itu hanyalah daging dan tulang sapi mentah, Sumanto tampak antusias melahapnya. Rekontruksi dilakukan pagi pukul 06.30 pagi. Rekonstruksi tersebut mendapat perhatian luas dari masyarakat sekitarnya, karena ternyata bukan hanya Mbah Rinah yang menjadi Korban Kanibal Sumanto.

Jauh sebelum itu, Korban pertama yang ia makan adalah seorang perampok yang semula akan membegalnya. Perampok itu sempat duel dengan Sumanto, namun Ia berhasil membunuhnya dan kemudian memakan daging tubuhnya mentah-mentah. Peristiwa kedua adalah korban kecelakaan kereta api. Ketika dia berjalan di pinggir rel di sekitar daerah Rajabasah, ia menemukan potongan kaki manusia. Seketika itu ia makan mentah-mentah. Kemudian kejadian ketiga adalah seorang begal yang juga berhasil ia bunuh. Begal itu kemudian dimakan Sumanto bersama temannya yang ia lupa namanya. Korban ketiga ini, kemudian ia ambil penisnya dan dijadikan kalung.

Hanya saja saja polisi belum percaya begitu saja dengan pengakuan Sumanto. Pasalnya, seluruh empat korban itu, belum termasuk dengan misteri keberadaan Mistam si tukang pijat yang hilang setelah memijat Sumanto. Pakaian Mistam sendiri, berhasil ditemukan di rumah Sumanto. Kemudian, keberadaan seorang bocah usia belasan warga Mandiraja Banjarnegara, yang juga dilaporkan hilang setelah bermain di sekitar rumah Sumanto.

Atas perkembangan pemeriksaan tersebut, Kapolres Purbalingga saat itu, AKBP Agus Sofyan Abadi meminta kepada masyarakat sekitar untuk melapor ke polisi jika merasa kehilangan anggota keluarganya.


















Melihat perbuatannya yang ‘kelewat batas’, sejumlah warga menduga Sumanto tak waras. Namun tampaknya dugaan itu keliru. Menurut Kapolres Purbalingga saat itu, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agus Sofyan Abadi, saat diperiksa polisi Sumanto menjawab pertanyaan dengan lancar, dan tak berbelit. Pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Psikologi Polda Jawa Tengah, Sumanto dinyatakan sebagai seorang Psikopat.

Perilaku miring Sumanto diduga berawal dari pengalaman Sumanto selama merantau ke Lampung. Saat di Lampung itu Sumanto bertemu dengan searang guru spiritual yang bernama Taslim. Taslim mengajarkan bahwa memakan mayat manusia dapat memberikannya kesaktian dan kekayaan.

Entah apa yang Sumanto rasakan ketika ia mengunyah daging Para Korbannya. Namun, paling sedikit, empat tubuh telah dilahapnya. Dalam rapat desa, Warga Desa Plumutan telah sepakat untuk mengusir si Kanibal dari desa. Tak hanya itu, mereka menuntut aparat untuk menghukum Sumanto dengan hukuman seberat-beratnya. Paling tidak, saat ini warga desa dapat kembali tidur dengan tenang.

Lain halnya dengan Mulya Wikarta dan Ny Samen, Orang Tua Sumanto, Mereka harus menahan malu akibat ulah anak mereka. Bukan salah mereka menamakan anak mereka Sumanto. Bukan salah mereka, jika orang menafsirkan Sumanto menjadi kepanjangan dari Suka Makan Tubuh Orang. Tercatat Tujuh Orang dimakan, baik dibunuh atau dicuri Jasadnya oleh Sumanto.


Tidur Dulu Bro !

Akibat perbuatannya Sumanto telah dijatuhi hukuman selama 6 tahun penjara. Meskipun kejadian itu telah berselang 7 tahun yang lalu, namun sampai saat ini masih banyak masyarakat yang merasa takut dan trauma. Kini Sumanto menjalani harinya di Pondok Pesantren, dan menjadi Seorang Pendakwah.

Link :
http://tempo.co.id/harian/profil/prof-sumanto.html


Cipta Croft-Cusworth, Pencipta Action Figure Psikopat Indonesia
Dengan melihat Riwayat Pembunuhan yang dilakukan oleh Para Psikopat ini, pastinya membuat Kita khawatir bahwa Mainan Action Figure ini, bukanlah suatu hal yang pantas diperjualbelikan, terlebih merupakan sebuah Karya Seni.

Bahwa ini merupakan Patung Seni
Seperti yang selama ini dikatakan oleh Pembuatnya, “Cipta Croft-Cusworth

Bahaya yang ditimbulkan dari Pembuatan dan Penjualan Action Figure ini adalah :
Ketika Anak Kita sebagai Generasi Penerus Harapan Bangsa menjadi penasaran (Curious), dan rasa keingintahuan itu, yang bisa jadi menyebabkan Mereka ingin meniru Perbuatan atau Gaya Tokoh Action Figure Para Pskikopat Indonesia ini.



Jika terjadi demikian apa yang dapat kita lakukan ?

Kiranya peran Pemerintah Republik Indonesia (R.I) melalui Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), harus semakin proaktif dalam mengawasi Tindakan Penyimpangan, melalui Media, terutama jika hal itu, terjadi pada Anak – Anak Kita, sebagai Generasi Penerus Harapan Bangsa.

Tentunya semua dilakukan untuk menjadikan :
Indonesia Lebih Baik

Kembali : ARTIKEL



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA