CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR
Selamat Jalan Yu Djum –
Sang Maestro Gudeng Khas Yogya
Kuliner, yang bisa dibilang menjadi
Makanan Otentik, khususnya bagi Masyarakat
Yogyakarta, sehingga banyak Orang, yang menamakan Yogyakarta, dengan Kota Gudeg,
Makanan Tradisional Asli Khas Yogyakarta.
Beberapa hari lalu, Kota Yogyakarta kehilangan salah satu Maestro, Pencetus Gudeg Kering Khas Yogya.
Djuwariyah Darmosumarno atau lebih dikenal dengan nama Yu Djum, wafat pada Hari Senin (14/11/2016) sore di RS Bethesda Yogyakarta, di Usia Ke - 85 Tahun.
Yu
Djum meninggalkan tiga anak dan belasan cucu serta cicit
Tak heran sejumlah Netizen, mulai
dari Pakar, hingga Pecinta Kuliner, yang teramat Cinta Mati dengan Gudeg
Khas Yogya, memberikan Ucapan Duka Mendalam atas Kepergian, Yu Djum.
Bahkan hampir semua Warung Gudeng di Sentra Gudeg Wijilan, menutup usahanya, pada hari itu, demi
menghormati Sang Maestro Gudeg Khas
Yogya ini.
Yu Djum, yang memulai usahanya
dengan berjualan gudeg keliling gendongan, di sekitar Bulak Sumur - Kampus UGM, hingga Kawasan Wijilan, Yogyakarta,
tidak serta merta Sukses begitu saja.
“Di sana ada Pengorbanan”, seperti, yang dikatakan Sigit Alfianto, Cucu Pertama Yu Djum ,
kepada Kompas, Selasa (15/11/2016).
"Keliling setiap pagi, kalau tidak habis agak siang dibungkusi dan
dititipkan di warung-warung di Pasar Gede sana," tambahnya.
Lambat laun akhirnya mereka mampu
menyewa sebuah kios di Kawasan Mbarek
dan mematenkan
tren Gudeg Kering.
Kekuatan menjaga kualitas dan resep
yang sudah bertahan puluhan tahun itu kuncinya. Kadang Yu Djum masih turun sendiri membuat gudeg agar citarasanya tetap
mendapatkan tempat tersendiri di kalangan pencinta Kuliner Yogyakarta.
Namun, di balik semua kesuksesannya,
ternyata ada kisah yang jarang diketahui publik bahwa peran sang suami, yaitu
almarhum Suwandi Dharmosuwarno, juga
tidak kalah besar.
Suwandi, yang semasa
hidup merupakan anggota TNI itulah, yang
awalnya sering memasak gudegnya sebelum dibawa keliling oleh Yu Djum. Dialah tentara jago masak di
balik citarasa Guged Yu Djum.
"Nah selama ini memang peran Mbah Kakung agak kurang diekspos. Padahal
dulu yang memasak ya beliau, tetapi Mbah Putri yang jualan. Mbah Kakung ini
dulu tentara yang memang ternyata pintar memasak. Bisa dibilang, beliau malah
di balik dapur Gudeg Yu Djum", katanya.
Saat ini sendiri Gudeg Yu Djum sudah
memiliki 12 cabang yang dikelola anak dan cucunya. Lokasinya tidak hanya ada di
Yogyakarta, tetapi hingga ke Solo, Jawa Tengah.
Yu Djum, telah meninggalkan Kita semua.
Pastinya Dunia Kuliner Indonesia, akan merasa kehilangan Sang Legenda, Kuliner
Otentik Khas Yogya ini.
Selamat Jalan Yu Djum –
Sang Maestro Gudeng Khas Yogya
Link :
http://regional.kompas.com/read/2016/11/15/19221591/tentara.jago.masak.di.balik.kesuksesan.gudeg.yu.djum
Kembali : ARTIKEL
Kembali : ARTIKEL
Terkini Indonesia
Terbaik Indonesia
Travelling
Kita