indonesaEnglish


Rabu, 16 November 2016

Selamat Jalan Yu Djum - Sang Maestro Gudeng Khas Yogya

Rabu, 16 November 2016

CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

Selamat Jalan Yu Djum  
Sang Maestro Gudeng Khas Yogya

Jika Kamu berpergian ke Yogyakarta, pasti tak asing dengan Kuliner Yogya satu ini.

Kuliner, yang bisa dibilang menjadi Makanan Otentik, khususnya bagi Masyarakat Yogyakarta, sehingga banyak Orang, yang menamakan Yogyakarta, dengan Kota Gudeg, Makanan Tradisional Asli Khas Yogyakarta.

Beberapa hari lalu, Kota Yogyakarta kehilangan salah satu Maestro, Pencetus Gudeg Kering Khas Yogya.



Djuwariyah Darmosumarno atau lebih dikenal dengan nama Yu Djum, wafat pada Hari Senin (14/11/2016) sore di RS Bethesda Yogyakarta, di Usia Ke - 85 Tahun.

Yu Djum meninggalkan tiga anak dan belasan cucu serta cicit


Kepergian Yu Djum juga menjadi duka, yang mendalam bagi Dunia Kuliner Indonesia.

Tak heran sejumlah Netizen, mulai dari Pakar, hingga Pecinta Kuliner, yang teramat Cinta Mati dengan Gudeg Khas Yogya, memberikan Ucapan Duka Mendalam atas Kepergian, Yu Djum.


Bahkan hampir semua Warung Gudeng di Sentra Gudeg Wijilan, menutup usahanya, pada hari itu, demi menghormati Sang Maestro Gudeg Khas Yogya ini.

Yu Djum, yang memulai usahanya dengan berjualan gudeg keliling gendongan, di sekitar Bulak Sumur - Kampus UGM, hingga Kawasan Wijilan, Yogyakarta, tidak serta merta Sukses begitu saja.

Di sana ada Pengorbanan”, seperti, yang dikatakan Sigit Alfianto, Cucu Pertama Yu Djum , kepada Kompas, Selasa (15/11/2016).

"Keliling setiap pagi, kalau tidak habis agak siang dibungkusi dan dititipkan di warung-warung di Pasar Gede sana," tambahnya.

Lambat laun akhirnya mereka mampu menyewa sebuah kios di Kawasan Mbarek dan mematenkan tren Gudeg Kering.

Kekuatan menjaga kualitas dan resep yang sudah bertahan puluhan tahun itu kuncinya. Kadang Yu Djum masih turun sendiri membuat gudeg agar citarasanya tetap mendapatkan tempat tersendiri di kalangan pencinta Kuliner Yogyakarta.

Namun, di balik semua kesuksesannya, ternyata ada kisah yang jarang diketahui publik bahwa peran sang suami, yaitu almarhum Suwandi Dharmosuwarno, juga tidak kalah besar.

Suwandi, yang semasa hidup merupakan anggota TNI itulah, yang awalnya sering memasak gudegnya sebelum dibawa keliling oleh Yu Djum. Dialah tentara jago masak di balik citarasa Guged Yu Djum.

"Nah selama ini memang peran Mbah Kakung agak kurang diekspos. Padahal dulu yang memasak ya beliau, tetapi Mbah Putri yang jualan. Mbah Kakung ini dulu tentara yang memang ternyata pintar memasak. Bisa dibilang, beliau malah di balik dapur Gudeg Yu Djum",  katanya.

Saat ini sendiri Gudeg Yu Djum sudah memiliki 12 cabang yang dikelola anak dan cucunya. Lokasinya tidak hanya ada di Yogyakarta, tetapi hingga ke Solo, Jawa Tengah.

Yu Djum, telah meninggalkan Kita semua. Pastinya Dunia Kuliner Indonesia, akan merasa kehilangan Sang Legenda, Kuliner Otentik Khas Yogya ini.

Selamat Jalan Yu Djum   
Sang Maestro Gudeng Khas Yogya

Link :
http://regional.kompas.com/read/2016/11/15/19221591/tentara.jago.masak.di.balik.kesuksesan.gudeg.yu.djum

Kembali : ARTIKEL



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA