indonesaEnglish


Senin, 19 Oktober 2015

Wisata Sulawesi Selatan

Senin, 19 Oktober 2015

1. Pantai Losari


Mampir ke pantai yang berada di Jalan Penghibur ini sudah menjadi kegiatan wajib bagi setiap pengunjung yang datang ke Makassar. Tempat wisata andalan ini memiliki keunikan tersendiri. Jika biasanya pantai dikenal dengan pasirnya, Pantai Losari tidak memiliki pasir. Jika Anda datang, Anda akan menemui beton di tepiannya. Tidak ada pasir bukan berarti pantai ini tak layak dikunjungi, ada banyak hal lain yang menarik dari tempat wisata ini. Di sini, Anda bisa melakukan banyak hal yang menyenangkan seperti memancing, naik sepeda air atau banana boat, berlayar dengan perahu dan masih banyak lagi. Apa hal menarik lainnya dari sebuah tempat wisata? Tentu saja kulinernya. Ada banyak sajian kuliner khas Makassar yang bisa Anda nikmati di sini, mulai dari pisang epe, coto, sop konro sampai dengan es pallu butung. Tempat wisata di Makassar ini ramai dikunjungi setiap hari terutama saat akhir pekan. Pada pagi hari, banyak yang menjadikannya sebagai lintasan jogging, sedangkan pada sore hari, banyak yang menunggu momen matahari terbenam sambil berwisata kuliner di sini. Tidak lupa untuk mengunjungi Masjid Amirul Mukmin "Masjid terapung pertama di Indonesia".


2. Benteng Rotterdam


Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam ini berada tak jauh dari kawasan Pantai Losari. Benteng ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1545 oleh raja ke-9. Pada awalnya, benteng dibangun dengan menggunakan tanah liat dan putih telur, sampai kemudian bangunan disempurnakan oleh raja ke-14. Jika dilihat dari atas, bentuk benteng ini menyerupai seekor penyu yang sedang merangkak ke arah laut. Penyu dipilih karena binatang ini dapat hidup di air dan di darat, hal ini sesuai dengan Keajaan Gowa-Tallo yang berjaya di lautan maupun daratan. Nama awal dari benteng ini adalah ‘Benteng Ujungpandang’ sampai pada saat benteng ini jatuh ke tangan Belanda dan berganti nama menjadi Fort Rotterdam. Nama ini menjadi populer sampai sekarang. Pada zaman Belanda, benteng ini digunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah hasil rampasan dari Indonesia bagian timur. Di dalam kompleks benteng, terdapat 13 bangunan dan lima buah menara dengan sebuah menara di pintu masuk, sedangkan empat buah menara lainnya ada di setiap sudut kawasan benteng. Ada juga sebuah museum yang disebut Museum La Galigo yang berisi koleksi benda-benda sisa kebesaran kerajaan dahulu. Selain itu, ada sebuah ruangan yang diyakini sebagai tempat pengasingan Pangeran Diponegoro. Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08:00 sampai 18:00 dan gratis. Sedangkan untuk museum, Anda dikenakan biaya tiket masuk sebesar 7.500 Rupiah per orang, Museum La Galigo buka setiap Selasa – Minggu, mulai pukul 08:00 sampai 12:30. 




















3. Trans Studio Makassar

Trans Studio Makassar menjadi sebuah ikon tempat wisata modern di kota ini. Dibuka pada tanggal 20 Mei 2009, Trans Studio berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektar. Di dalamnya, terdapapat 21 wahana dan empat zona permainan yaitu Studio Central, Cartoon City, Lost City, dan Magic Corner. Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 10:00 sampai 19:00, kecuali pada akhir pekan dan hari libur nasional, Trans Studio Makassar buka sampai dengan pukul 21:00. Untuk tiket masuk, Anda akan dikenakan biaya sebesar 100.000 Rupiah pada hari biasa, 175.000 Rupiah pada akhir pekan dan 200.000 Rupiah saat ada event tertentu di sini. Trans Studi Makasar juga dilengkapi dengan Trans Studio Mall, Hotel, dan Convention Centre. Theme Park terbesar di Asia dam milik Konglomerat Indonesia Chairul Tanjung sengaja mendirikan Trans Studio di Makasar bersama dengen Jusuf Kalla melalui Bukaka Group. Disini berdiri tenant anchor Metro Departemen Store, dimana CT Group merupakan pemegang lisence untuk wilayah Indonesia, sama halnya dengan Carrefour.

4. Taman Nasional Bantimurung


Taman Nasional Bantimurung berada di Kabupaten Maros atau sekitar 45 km dari pusat kota Makassar. Tempat wisata ini luasnya mencapai 43.750 hektar dengan wilayahnya yang melingkupi bukit kapur, air terjun dan juga gua. Taman nasional ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani dari Inggris, Alfred Russel Wallace. Saat itu, Wallace menyebut tempat ini sebagai kerajaan kupu-kupu karena ada sekitar 250 jenis kupu-kupu di sini. Kupu-kupu memang dijadikan maskot bagi tempat wisata ini. Di gerbang masuk Taman Nasional Bantimurung, terdapat sebuah patung kupu-kupu raksasa yang siap menyambut pengunjung yang datang. Di sini, Anda bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu mulai dari yang masih berupa ulat, kepompong sampai berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Ada juga koleksi kupu-kupu yang telah diawetkan. Hal mengasyikan lain yang bisa Anda lakukan adalah bermain flying fox, berenang di kolam yang telah disediakan, bermain di bawah air terjun atau menjelajahi gua yang ada di kawasan ini. Untuk masuk ke Taman Nasional Bantimurung, Anda akan dikenakan biaya 20.000 Rupiah per orang.




5. Taman Laut Taka Bonerate


Taman laut ini berada di kota Benteng, Kepulauan Selayar. Tempat wisata ini merupakan surga bagi penyelam dan Anda yang suka snorkeling. Taman Nasional ini terkenal sebagai Palung Terdalam di Dunia bersama gugusan kepulauan Maldives. Saat menyelam, Anda bisa berenang bersama ratusan jenis ikan, penyu dan kura-kura. Kecantikan terumbu karangnya juga membuat Anda semakin betah berlama-lama menyelam di sini. Saat terbaik untuk menyelam di taman laut ini adalah di antara bulan April – Mei. Pada saat itu, arus dan suhu air serta berbagai faktor pendukung lainnya sedang dalam kondisi baik sehingga jarak pandang saat menyelam pun menjadi sempurna. Untuk menyelam di tempat wisata ini, Anda harus mendapat izin dari Balai Taman Nasional dengan membawa kartu identitas yang masih berlaku. Biaya yang dikenakan adalah 25.000 Rupiah untuk wisatawan domestik dan 60.000 Rupiah untuk wisatawan mancanegara. Jika ingin menyewa peralatan menyelam, Anda harus menyiapkan uang 250.000 Rupiah. 



6. Malino


Malino adalah tempat wisata yang berada di dataran tinggi dan menawarkan panorama khas pegunungan. Kawasan ini berada sekitar 90 km dari pusat kota Makassar. Selama perjalanan menuju Malino, Anda akan melewati pemandangan hutan pinus dan batu kapur yang indah. Malino berada di ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di sini berkisar antara 10 – 26 derajat Celcius, jangan sampai lupa membawa jaket dan pakaian hangat Anda. Kawasan ini sudah terkenal sejak zaman Belanda dan dijadikan tempat wisata favorit mereka. Di sini, ada banyak air terjun yang indah seperti Air Terjun Seribu Tangga dan Air Terjun Takapala. Selain itu, ada juga kebun teh, lembah biru dan bunker peninggalan Jepang. Sebelum pulang, sempatkan untuk membeli oleh-oleh khas tempat wisata ini seperti dodol ketan, buah markisa dan juga apel. Malino juga terkenal dengan tempat pembibitan bunga sehingga disebut Kota Bunga Malino.
















7. Tanjung Bira


Pantai ini berada cukup jauh yaitu sekitar 200 km dari kota Makassar. Jarak ini tak akan berarti saat Anda sudah menginjakkan kaki di atas pasirnya. Tanjung Bira terkenal dengan pasirnya yang selembut dan seputih bedak bayi serta airnya yang jernih kebiruan. Keindahan tempat wisata ini tak hanya dikenal oleh wisatawan domestik saja, tapi juga wisatawan mancanegara. Mereka biasa berenang, berjemur, snorkeling atau hanya duduk menikmati pemandangan terbit dan tenggelamnya matahari. Jika lupa membawa alat snorkeling, Anda bisa menyewanya seharga 30.000 Rupiah. Ada juga sepeda motor yang disewakan 65.000 Rupiah per hari untuk berkeliling kawasan pantai ini. Fasilitas di sini cukup lengkap, mulai dari penginapan, restoran dan juga kamar mandi untuk membersihkan diri setelah berenang. Tiket masuk ke Tanjung Bira adalah 5.000 Rupiah per orang.

8. Danau Tempe


Danau yang terletak di bagian barat Kabupaten Wajo ini disebut sebagai penghasil ikan tawar terbesar di dunia. Di atas danau, ada banyak rumah apung milik nelayan setempat dengan jala-jala yang digunakan untuk menangkap ikan. Di tempat wisata ini, Anda bisa memancing atau berkeliling dengan meyewa perahu nelayan. Selain itu, Anda juga bisa membeli ikan segar dan juga sayuran yang ditanam di sekitar danau. Setiap tanggal 23 Agustus, di sini diadakan sebuah ritual tahunan untuk menyucikan danau yang disebut dengan Maccera Tappareng. Kepala nelayan akan menyembelih seekor sapi, setelah itu akan ada banyak pertunjukan seni dan budaya serta berbagai lomba.

9. Pemandian Air Panas Lejja


Pemandian air panas ini terletak di kawasan hutan lindung di Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Pemandangan sekitar kolam pemandian sangat indah dengan banyak pepohonan rindang dan udaranya yang sejuk. Ada juga gazebo yang disewakan dengan tarif 50.000 Rupiah per dua jam.Di tempat wisata ini, terdapat lima buah kolam dengan kedalaman dan ukuran suhu yang beragam. Suhu terpanas dari sumber air ini adalah 60 derajat Celcius. Air panas ini dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit kulit dan rematik karena kandungan belerangnya. Untuk dapat berendam di kolam ini, Anda akan dikenakan biaya sebesar 5.000 Rupiah untuk dewasa dan 3.500 Rupiah untuk anak-anak. Yang menarik dari tempat wisata ini adalah banyaknya botol dan plastik yang digantungkan di sekitar lokasi pemandian. Konon, jika menggantung botol atau plastik maka permohonan akan segera terkabul.

10. Jalan Somba Opu



Berlibur tak lengkap jika tak mengunjungi pusat oleh-oleh khas kota yang didatangi. Tidak jauh dari Pantai Losari dan Benteng Rotterdam, ada Jalan Somba Opu yang ramai digunakan sebagai tempat menjual dan mencari oleh-oleh khas Makassar, mulai dari kerajinan, makanan khas sampai dengan minyak gosok cap tawon. Minyak gosok cap tawon menjadi oleh-oleh populer yang diburu banyak wisatawan. Sekadar tips jika membeli minyak gosok ini, minyak dengan tutup botol berwarna putih memiliki efek yang lebih panas ketika menyentuh kulit. Hal ini dikarenakan kandungan minyak yang ada, sedangkan minyak gosok dengan tutup botol berwarna merah memiliki efek panas di bawah tutup putih. Namun tentu saja harga yang ditawarkan pun berbeda. Minyak dengan tutup putih lebih mahal dibanding tutup merah. Selain minyak gosok, yang populer lainnya adalah miniatur kapal phinisi dalam botol. Untuk miniatur berukuran kecil, harga yang ditawarkan adalah 75.000 – 100.000 Rupiah per buah. Pasar di Jalan Somba Opu ini buka mulai pagi sampai malam hari.

11. Kawasan Adat Ammatoa 


Keindahan alam berupa kelestarian kawasan hutan merupakan ciri dari kawasan adat ini, serta budaya hidup masyarakatnya yang jauh dari pola hidup modern. Ciri masyarakat kajang yang ada di Desa Tana Toa yang tampak sehari-hari yaitu pakaian dengan warna serba hitam, sedangkan ciri bangunan rumahnya seragam menghadap ke Utara. Masyarakatnya dipimpin oleh seorang yang bergelar Amma Toa dengan masa kepemimpinan seumur hidup. Terletak di Kecamatan Kajang, sekitar 56 Km dari kota Bulukumba.


12. Ke’te Kesu


Ke’te Kesu berarti pusat kegiatan, dimana terdapatnya perkampungan, tempat kerajinan ukiran, dan kuburan. Pusat kegiatannya adalah berupa deretan rumah adat yang disebut Tongkonan, yang merupakan obyek yang mempesona di desa ini. Selain Tongkonan, disini juga terdapat lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 Km dari tenggara Rantepao.

Kerajinan dari Ke'te Kesu - Tanah Toraja
Sumber Foto : AntaraFoto
  

13. Wisata Bahari di Pulau Bulupoloe 


Daya tarik utama yang terpancar dari Pulau Bulupoloe yang menjadikannya sebagai salah satu objek wisata yang patut dikunjungi adalah keindahan alam pegunungan serta keasrian baharinya. Bentangan pantai dengan pasir putih yang mengitari pinggiran pulau menjadi nilai tambah tersendiri. Selain itu, beberapa tempat di Pulau ini terdapat sumber air tawar yang semakin menambah keunikan pulau ini. Pesona Laut yang disajikan Pulau Bulupoloe ini semakin menambah kagum karena kondisi pantainya yang masih sangat alami dan belum terkontaminasi polusi. Tidak hanya itu, air laut di Pulau ini sangat jernih, dihiasi aneka ragam terumbu karang yang mempesona, da ikan yang berwarna-warni serta biota laut lainnya yang semakin menambah semarak kehidupan bawah laut di Pulau Bulupoloe ini. Selain wisata alam, di Pulau ini juga kita dapat menikmati wisata kuliner tradisional khas Luwu, dan juga terdapat beberapa penginapan. Pulau Bulupoloe ini termasuk ke dalam wilayah administrative Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu Timur berjarak sekitar 500 km dari Kota Makassar.


14. Museum Balla Lompoa 


Museum Balla Lompoa merupakan rekonstruksi dari Istana Kerajaan Gowa yang didirikan oleh pemerintahan Raja Gowa ke-31 pada tahun 1936. Arsitektur bangunan ini berbentuk rumah khas orang Bugis, yaitu rumah panggung yang terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Dibangun di atas lahan seluas satu hektar yang dibatasi oleh pagar tembok yang tinggi. Bangunan ini terdiri dari dua bagian, ruang utama seluas 60 x 40 meter yang di dalamnya terdapat kamar pribadi raja, tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, bilik kerajaan dengan luas masing-masing bilik berukuran 6 x 5 meter, dan ruang teras (ruang penerima tamu) seluas 40 x 4,5 meter. Bangunan ini banyak dilengkapi jendela yang merupakan cirri khas rumah bugis dengan ukuran masing-masing jendela adalah 0,5 x 0,5 meter. Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda Kerajaan Gowa. Museum Balla Lompoa ini terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa, Somba Opu, Kabupaten Gowa, yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.


 15. Pulau Kapoposang 


Merupakan salah satu dari gugusan kepulauan Spermonde dimana pulau ini memiliki gugusan terumbu karang yang sangat indah dengan menyimpan beranekaragam biota laut yang menarik. Terletak di Desa Mattiroujung, Kecamatan Liukang Tupabiring, dapat dijangkau dengan menggunakan speed boat sekitar 90 Menit ke arah barat laut Makasar. Anda juga akan menjumpai kepting Kenari di kepulauan ini.


16. Pulau Dutungeng 


Pulau dengan luas sekitar 9 Ha ini memiliki hamparan pasir putih yang indah di sisi luarnya. Dikelilingi pemandangan laut yang biru anda dijamin akan merasa betah untuk tinggal berlama-lama di tempat ini. Berlokasi di Desa Cilelang sekitar 48 Km dari Kota Barru.

17. Pusat Kerajinan Perahu Phinisi 


Tana Beru terkenal sebagai tempat pembuatan kapal / perahu tradisional. Anda akan merasa kagum melihat kepiawaian masyarakat membuat kapal tradisional dengan konstruksi kayu dan peralatan tradisional pula. Mereka mampu membuat perahu yang sangat kokoh dan megah hanya berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari nenek moyang mereka, tanpa menggunakan gambar atau kepustakaan tertulis. Sejarah membuktikan bahwa Perahu Phinisi Nusantara telah berhasil berlayar ke Vancouver Kanada, amerika Serikat pada tahun 1986. Oleh karena itu, Bulukumba dijuluki sebagai Butta Panritta Lopi, yang artinya bumi atau tanah para ahli pembuat Perahu Phinisi. Pusat kerajinan Perahu Phinisi ini terletak di pesisir pantai kelurahan Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, sekitar 24 Km dari kota Bulukumba. Disini juga dijual miniatur Perahu Pinishi.


18. Pulau Samalona 


Pulau Samalona merupakan wilayah Kota Makassar yang luasnya sekitar 2,34 hektar. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan pulau ini sangat bagus utuk menyelam, karena di sekelilingnya terdapat karang-karang laut yang dihuni beraneka ragam ikan tropis dan biota laut lainnya. Pulau ini berjarak sekitar 6,8 Km dari Kota Makassar yang dapat ditempuh sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan speed boot. Di lokasi ini juga terdapat beberapa penginapan sederhana berbentuk rumah panggung yang dapat menampung sekitar 20 orang. Selain itu, tersedia juga beberapa warung makanan yang menyediakan aneka ragam seafood segar.

 19. Benteng Somba Opu 


Benteng Somba Opu dibangun pada tahun 1525 oleh Sultan Gowa ke IX. Benteng ini merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang dari Asia dan Eropa. Pada tahun 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Tahun 1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuawan. Dan pada tahun 1990, benteng ini direkonstruksi sehingga tampak lebih baik. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah objek wisata bersejarah di Kota Makassar yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Selain itu, terdapat juga sebuah meriam dengan panjang 9 m dan berat 9.500 kg serta sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa.

20. Taman Prasejarah Leang-Leang 


Terletak di Kecamatan Batimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan merupakan bagian dari Taman Nasional Batimurung. Di taman ini ada ratusan goa prasejarah yang tersebar di perbukitan cadas (karst) Maros-Pangkep. Dalam bahasa Makassar, leang artinya goa. Serupa dengan kata liang yang artinya lubang. Hal yang menarik dari tempat ini adalah adanya lukisan-lukisan dinding pada goa-goa di Leang-Leang. Dari gambar-gambar pada dinding goa dan alat-alat yang ditemukan, kita bisa tahu lho seperti apa kehidupan manusia prasejarah. Salah satu gambar telapak tangan diperkirakan sebagai cap telapak tangan milik salah satu anggota suku yang telah mengikuti ritual potong jari. Ritual itu dilakukan sebagai tanda berduka atas kematian orang terdekatnya.

- Goa Pettae dan Petta Kere di Taman Prasejarah Leang – Leang

Sumber Foto : Tempo.Co

Goa Pettae menghadap ke barat. Gambar yang ditemukan pada goa ini adalah lima gambar telapak tangan dan satu gambar babi rusa meloncat dengan anak panah di dadanya. Selain gambar, ditemukan pula artefak serpih, bilah, serta kulit kerang yang terdeposit pada mulut goa. Untuk mencapai goa ini wisatawan harus menaiki 26 anak tangga. Goa Petta Kere berada 300 meter di sebelah Gua Pettae. Peninggalan yang ditemukan pada goa ini adalah dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak tangan, alat serpih bilah, dan mata panah. Untuk mencapai goa ini wisatawan harus mendaki 64 anak tangga. Wuih, tambah banyak ya anak tangganya. Nesi sih bisa terbang, tapi kamu harus persiapkan tenaga dulu ya kalau mau ke Goa Petta Kere. Pemandangan yang mengelilingi kawasan Leang-leang sangat indah. Jadi tempat ini cocok untuk wisata budaya juga wisata alam.


21. Pulau Selayar

Sumber Foto : @berangan_trip

Pulau Selayar adalah sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Di pulau ini terdapat ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Kota Benteng dan beberapa Kecamatan antara lain Kecamatan Benteng,Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Bontosikuyu dan Kecamatan Buki. Sarana transportasi dari luar yang paling dekat adalah Pelabuhan penyeberangan Pamatata yang terletak di desa Pamatata, kecamatanBontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Bandar udara terdekat dan satu-satunya yang ada di pulau Selayar adalah Bandar Udara H. Aroeppala terletak di dusun Padang, di desa Bontosunggu, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Pulau Selayar merupakan salah satu pulau yang terpisah dari daratan Sulawesi Selatan dengan luas sekitar 2000 km2 yang membentang dari utara ke selatan antara Pulau Sulawesi dan Pulau Takabonerate. Bagian pantai barat dan utara adalah berupa bebatuan yang cadas dan terjal, sementara pantai timur dan sebagian pantai selatan berupa pantai yang landai dan berupa area hutan produksi serta perkebunan rakyat. Kekhasan pulau ini antara lain menyimpan berbagai macam fauna endemik dan menarik seperti Tarsius tarsier. Hewan ini memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar.





















ENSIKLOPEDI LAINNYA



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA