indonesaEnglish


Sabtu, 04 Februari 2017

Ahok, Riwayatmu Kini ...

Sabtu, 04 Februari 2017

Via : http://ributrukun.com

CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

Ahok, Riwayatmu Kini ...

Sengaja Kami pilih judul ini bukan tanpa sebab ...

Calon Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kembali berulah.



Kali ini lawannya tak tanggung - tanggung Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, dan Rais Aam Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama, KH. Ma'ruf Amin, yang disangkakan oleh Ahok, dan Tim Kuasa Hukumnya telah melakukan Konspirasi Politik, dengan Ketua Umum Partai Demokrat, yang juga Mantan Presiden R.I Ke - 6, Susilo Bambang Yudhoyono.

Lagi – lagi Alasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI - Jakarta, ikut terseret dalam Pusara Persidangan Penistaan Agama atas diri Ahok tersebut.

Di mana Agus Yudhoyono, Rival Terberat Ahok dalam memperebutkan  Kursi DKI - 1 merupakan Putra dari Pak Beye (Susilo Bambang Yudhoyono).

Tanpa pembuktian, yang jelas ditambah Pengumpulan Informasi dari Media, dengan Intelijen Abal - Abal Ala Ahok, Ia telah diduga berani menyadap Pembicaraan antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan KH. Ma'ruf Amin, yang jelas ini adalah Ilegal.

Tanpa Kewenangan, dan Ijin.

Terlebih, yang diduga disadap adalah Mantan Presiden R.I, yang secara Undang - Undang dijamin, dan dilindungi Kerahasiaan, dan Pembicaraannya.

Penyampaian tersebut dibeberkan dalam Persidangan Terdakwa Ahok sendiri atas Kasus Penistaan Agama, 31 Januari 2017.

Lagi, dan lagi Ahok juga melukai hampir sebagian besar Umat Muslim Indonesia.

Di mana KH. Ma'ruf Amin merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, sebagai Lembaga Resmi Non Pemerintah, yang menjembatani Para Ulama, dan Umat Muslim di Indonesia.

Bukan hanya itu, pastinya Fitnahan Ahok terhadap Posisi KH. Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama, terkait Pertemuan antara KH. Ma'ruf Amin dengan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dinilai oleh Ahok, dan Tim Kuasa Hukumnya penuh Konspirasi untuk menjatuhkan Dirinya, di Pilkada DKI - Jakarta, jelas tidak beralasan, dan tentunya melukai Hampir Seluruh Warga Nahdliyin.

Atas dasar dengan melihat latar belakang KH. Ma'ruf Amin, yang pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, di Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Pak Beye), lalu dikaitkan dengan Percakapan Pak Beye, dengan KH. Ma'ruf Amin membuat Ahok dan Tim Kuasa Hukumnya menilai bahwa KH. Ma'ruf Amin tidak pantas menjadi Saksi di Persidangan.

Terlebih KH. Ma'ruf Amin dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia telah menunjuk Muhammad Rizieq Shihab, sebagai Saksi Ahli, yang akhirnya membawa Kasus Penistaan Agama, yang dilakukan oleh Ahok ke dalam Persidangan dengan dikeluarkannya Fatwa Majelis Ulama Indonesia.

Sebab ini menjadi Dasar Konspirasi untuk menjatuhkan dirinya di Pilkada DKI

Di mana Habib Rizieq adalah Orang, yang pertama kali menentang Ahok menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo, ketika itu.

Atas dasar itulah Ahok memfitnah KH. Ma'ruf Amin, tanpa pembuktian jelas di Persidangan.  

Sedangkan Kita juga mengetahui bahwa KH. Ma'ruf Amin adalah Pengurus Rais Aam Syuriyah Nahdlatul 'Ulama

Di mana Netralitas dalam Berpolitik NU sebagai Organisasi tetap dijunjung












Tamatlah sudah Ahok, tamatlah ...

Melukai Umat Muslim dengan Kasus Penistaan Agama, yang jelas melanggar hukum, memfitnah Ulama Besar bagi Umat Muslim Indonesia, tanpa dasar, yang jelas adalah suatu Kebodohan Besar ...

Via : http://www.aktual.com

Tak ubahnya dengan Trump dimana berlaku Peribahasa Mulutmu Harimaumu ...

Semua usaha untuk membalikan Citra Ahok, yang diakui sempat naik dari beberapa Lembaga Survey, lagi dan lagi Kami yakini menjelang Pilkada, yang semakin dekat, Suara Ahok akan kembali anjlok, dan diprediksi Ahok tidak akan memenangkan Putaran Pertama.

Via : Facebook.com


Wahai Ahok !

Tak ingatkah Kau, bagaimana Usaha Presiden Joko Widodo untuk meredahkan Gejolak Umat Muslim atas Perkataan Kamu terkait Penistaan Agama dengan mendekati Para Ulama NU belakangan ini, dan seakan punya kesan menjadi Warga Nahdliyin

Tetapi lagi - lagi Kamu kecewakan Beliau dengan Perkataanmu, yang menyudutkan Salah Satu Ulama, dan Tokoh NUKH. Ma'ruf Aminsedangkan Kamu seharusnya tahu begitu besarnya Peranan Ulama di Indonesia, sehingga ada Istilah bagi Para Santri : Apa Kata Kiyai, adalah Apa, yang harus dikuti.

Tak ingatkah Kau, bagaimana Ibu Megawati, Ketua Umum PDIP Perjuangan membela mati - matian Kamu sebagai Calon Gubernur dari Partainya, setelah banyak dari Kader Partai tidak menyetujui Kamu sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.

Lalu kini Kamu jatuhkan lagi dengan tudingan tak beralasan, yang dilimpahkan ke Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, yang secara nyata akan membuat malu Partai Pengusungmu.

Tak ingatkah Kau, K.H Abdurrahman Wahid (Gusdur), sangat mendukung di awal Karier Kamuketika Kamu mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangka Belitung, lantaran Kamu sebagai Etnis Minoritas, yang berani maju sebagai Calon Gubernur

Gusdur mengibaratkan Kamu sebagai Calon Kepala DaerahCerminan Keberagaman (Pluralisme), ketika itu.

Di mana Beliau (Gusdur) sangat Menghargai Keberagaman dalam Kehidupan Berbangsa, dan Bernegara.

Tetapi lagi - lagi Pernyataan Kamu beberapa waktu lalu terkait masalah Surat Almaidah ayat 51 menjadi Sumber Keretakan Bangsa, yang selama ini dibangun berkat Keanekaragamannya ...

Kamu telah mengkaitkan Agama Kami (Muslim), yang tidak sepantasnya menjadi Domain Kamu, hingga akhirnya Kami saling berselisih diantara Umat Beragama, bahkan tak jarang sesama Agama Kami.

Padahal Kamu tahu menyinggung masalah Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) adalah masalah sensitif.

Pertentangan itu, semakin tajam, Ketika Kami membuka Comment di Sosial Media, banyak diantara Teman, maupun Keluarga Kami, yang akhirnya juga berselisih paham atas Perbuatan Kamu !

Sungguh Hebat KamuAhok, sehingga Kita menjadi Bodoh, karena Kamu !


Via : https://plus.google.com

Ini bukan tentang Ras, Suku, Golongan terlebih Agama.

Ini tentang Keadilan, di mana seharusnya, yang bersalah harus dihukum, dan tidak dibiarkan lenggang bebas di Persidangannya.

Kenapa Kita harus Bodoh Karena Ahok ? Sehingga Kita harus bercerai berai ...

Hingga akhirnya terulang kembali, ketika Ahok, dan Tim Kuasa Hukumnya memfitnah dengan tudingan tak beralasan. Melakukan dugaan penyadapan secara Ilegal (tanpa Kewenangan Apapun), terhadap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH. Ma'ruf Amin.

Bukankah Seorang Pemimpin itu seharusnya Menyejukan, dan bukan meresahkan ...


Harus Ada Adab dan Etika, yang harus dipegang, jika ingin tetap menjadi Tokoh di Tengah Masyarakat Indonesia ” 
Yenny Wahid



Hingga Akhirnya Kita bisa berkata
Ahok, Tinggal Riwayatmu Kini ...

Kembali : ARTIKEL



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA