indonesaEnglish


Jumat, 09 September 2016

Alangkah Indahnya Permainan Tradisional Yang Terlupakan Ini !

Jumat, 09 September 2016

CONTRIBUTOR
PANGKI PANGLUAR

Alangkah Indahnya
Permainan Tradisional Yang Terlupakan Ini !

Jadi kangen masa kecil dahulu. Masa di tahun 90-an, dimana Saya atau sebagian dari Kamu menikmati Setiap Detik Keringat, Kebersamaan, Kekompakan, hingga Kerja Tim yang baik pada Permainan Tradisional yang terlupakan ini !

Sebuah Pengalaman yang mengesankan bukan ?

Mungkin sebagian dari Generasi Muda Masa Kini, yang katanya disebut Generasi GEN X, GEN Y atau mungkin GEN Z, jarang yang memainkan Permainan ini, atau mungkin sama sekali tidak mengenal Permainan ini.

Mereka telah sibuk dengan Gadgetnya sendiri. Online adalah suatu keharusan, di setiap lini hingga akhirnya Permainanpun juga menjadi imbas dari Kemajuan teknologi.

Upload Foto di Sosmed, hingga sejumlah aktivitas yang membutuhkan Koneksi Internet, serasa menjadi hal wajib bagi Generasi Baru ini.

Bukannya tidak baik, Internet, dan Sejumlah Permainan pada Gadget membuat Kita menjadi Kreatif, Cerdas, sekaligus mendatangkan Uang, jika Kamu sebagai Generasi Penerus Bangsa dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.

Namun bukan berarti beberapa Permainan Tradisional ini seakan menjadi terlupakan.

Permainan Tradisional yang juga menjadi salah satu Hasil Budaya dan Identitas Bangsa, seharusnya tetap dilestarikan, dan dijaga.

Sebab dari Permainan Tradisional itu, Kita belajar akan arti Pentingnya Sebuah Kebersamaan, Kekompakan hingga Kerja Tim yang baik.

Terlebih Permainan Tradisional ini, menyehatkan !



Membuat Kita atau Anak Kita tidak menjadi stuck, dan hanya berkutat dengan Dunia Virtual, Maya, yang seolah kelak menjadi Generasi Penerus yang Autis.

Generasi X, Y, Z adalah sebutan Generasi Masa Kini, Super, Cerdas, serta seharusnya dapat menyeimbangkan di setiap lini kehidupannya ...

Berikut Kami  Hadirkan
Alangkah Indahnya
Permainan Tradisional Yang Terlupakan Ini !

Belanja Indonesia
Lihat Lebih Lengkap>>>











Tap Benteng

















Adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'Benteng'.

Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata Benteng.


Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing - masing.

Jadi kebayang dahulu, ketika Saya, bersama Teman memainkan Permainan ini. Kekompakan, dan Kerja Tim, yang baik adalah salah satu cara agar dapat memenangkan Permainan ini dari Lawan.

Walaupun Rasa Capek, dengan Keluh Keringat yang membasahi sekujur Tubuh, namun Permainan Tradisional ini tetap jadi yang Favorit

Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !

Galasin



















Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia.

Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang.

Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.


Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian.

Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal serta vertikal.

Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.

Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal   (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.

Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Lagi – lagi Proses Kekompakan, Kecekatan, Kecerdasan untuk menjatuhkan Tim lawan, hingga Kerja Tim yang baik diperlukan dalam Permainan ini.

Begitu mengasyikan Permainan yang satu ini, sehingga kabaranya Permainan Gobak Sodor, atau Galasin dipertandingkan dalam Cabang Olahraga SEA GAMES, beberapa waktu lalu.

Kita harus tetap menjaga Permainan Tradisional ini agar tidak punah, berharap banget, Jika Kita melihat kedepannya, Permainan Tradisional Khas Indonesia ini, dapat diperlombakan dalam Ajang Olimpiade.

Dan Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !
Oleh Anak dan Cucu Kita Kelak ...

Congklak

















Congklak adalah suatu permainan Tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia.

Biasanya dalam Permainan Tradisional ini, sejenis Cangkang Kerang digunakan sebagai biji Congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.

Permainan Congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan berjumlah 98 (14 x 7) Buah Biji yang dinamakan biji Congklak atau buah Congklak.


Umumnya Papan Congklak terbuat dari Kayu dan Plastik, sedangkan bijinya terbuat dari Cangkang Kerang, Bijian, Batuan, Kelereng atau Plastik.

Pada Papan Congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan lubang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.

Pada awal permainan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya.

Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya.

Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.

Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

Via : http://porosbumi.com/

Permainan ini sangat mengajarkan tentang Strategi, Kecekatan, dan Keterampilan Kita dalam mengambil serta menaruh biji tersebut di tempat yang dituju, dengan maksud untuk mengalahkan lawan.

Terlebih Permainan ini sebenarnya dapat digunakan untuk mengasah daya berpikir dan nalar anak.

Melalui permainan tradisional ini, Kemampuan Berhitung Anak berkembang dengan sendirinya karena mereka bersaing untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin.

Mereka harus memiliki Strategi untuk memaksimalkan peluang yang ada agar mereka dapat merebut biji dari sisi lawan. Secara tidak langsung, permainan ini sering dianggap dapat melatih jiwa Berdagang anak karena berkaitan dengan kemampuan anak untuk menentukan untung rugi ketika memilih biji yang akan dia jalankan.

Anak juga diajarkan tentang arti pentingnya sebuah Kedekatan, dengan Sahabat saat bermain Congklak.

Di mana initinya Permainan ini juga mengajarkan tentang artinya sebuah Persahabatan, karena Permainan ini hanya dimainkan oleh Dua Orang, dan yang menjadi lawan, pada umumnya adalah Sahabat sendiri.

Dan Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !
Oleh Para Generasi Penerus Bangsa ...

Bola Gebok



















Bola Gebok merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan Bola Tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun, sekilas seperti bermain Bowling saat menjatuhkan Tumpukan Batu.


Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan.

Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit.

Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga Kasti, Softball atau Baseball.


Selain mengajarkan Kerja Tim (Team Work), yang baik, Permainan Tradisional ini juga mengajarkan Keterampilan, dan Kecekatan dalam menyusun tumpukan yang telah dijatuhkan, dan disusun Kembali untuk mengalahkan lawan.

Kekompakan menjadi Faktor Penentu dalam memainkan Permainan Tradisional ini !

Sepertinya Kamu sebagai Generasi 90-an harus mengajarkan Permainan Tradisional ini kepada Anak Kita, agar Permainan Tradisional ini tetap lestari.

Sehingga Kita Bisa Berkata
Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !

Petak Umpet


Belanja Indonesia
Lihat Lebih Lengkap>>>










Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "Kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi).

Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 25, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi.

Setelah hitungan sepuluh, mulailah ia beraksi mencari teman-temannya tersebut. Jika ia menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya yang dia temukan tersebut.

Via : http://www.kompas.com/

Yang seru adalah, ketika ia mencari ia biasanya harus meninggalkan tempatnya (Base). Tempat tersebut jika disentuh oleh teman lainnya yang bersembunyi maka batallah semua teman-teman yang ditemukan, artinya ia harus mengulang lagi, di mana-teman-teman yang sudah ketemu dibebaskan dan akan bersembunyi lagi. Lalu si kucing akan menghitung dan mencari lagi.

Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi Kucing Berikutnya.

Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu 'Kebakaran' yang dimaksud di sini adalah bila Teman Kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si Kucing disebabkan diberitahu oleh Teman Kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.

Via : http://alkautsaroh.blog.upi.edu/

Taktik Gerilya, Siasat untuk dapat membebaskan Teman, sangat diajarkan dalam Permainan Tradisional ini, namun tetap memegang teguh apa itu namanya Sebuah Arti Kejujuran. Sebuah Kecurangan sama sekali tidak diperbolehkan dalam Permainan Tradisional ini.

Pastinya Kamu sebagai Generasi 90an, ingin banget untuk mengajarkan Permainan Tradisional ini Kepada Anak Kita, sebagai Generasi Penerus Bangsa

Alangkah Indahnya,
Jika Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !




















Perkembangan Dunia Teknologi di Era Modernisasi, tidak lantas menggeser Permainan Tradisional sehingga menjadi Terlupakan. Sebab Permainan Tradisional Salah Salah Hasil Budaya dan Identitas Bangsa, oleh karena itu keberadaanya perlu Kita Lestarikan, dan Jaga.

Semoga Beberapa Permainan Tradisional Ini, dapat Menginspirasi Kita untuk dapat mengajarkan Anak – Anak Kita Kelak sebagai Generasi Penerus Harapan Bangsa, untuk dapat mencintai Hasil Budaya dan Identitas Bangsanya.


Hingga Akhirnya Kita Bisa Berkata
Alangkah Indahnya,
Permainan Tradisional Ini Tidak Terlupakan !

Link :
http://lajamal.blogspot.co.id/2011/07/permainan-tradisional-yang-terlupakan.html#.V8_HgvlTLIU
http://porosbumi.com/

Kembali : ARTIKEL 



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA