indonesaEnglish


Kamis, 05 November 2015

10. Daerah Termahal Indonesia 2015

Kamis, 05 November 2015

Berikut Kawasan Termahal di Indonesia versi "The Colour Of Indonesia" sebagian data diambil dari Kompas dan Media Indonesia.

1. Menteng - Jakarta Pusat 

 Taman Menteng - Jakarta Pusat

Menteng adalah sebuah kecamatan yang terletak di Jakarta Pusat. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gambir di sebelah utara, Kecamatan Tanah Abang di sebelah barat, Kecamatan Matraman di sebelah timur, dan Kecamatan Setiabudi di sebelah selatan. Menteng merupakan tempat domisili banyak pejabat tinggi negara serta kedutaan besar negara-negara sahabat. Jalan Thamrin, yang merupakan jantung kota Jakarta, terletak di bagian barat Kecamatan Menteng. Di Kecamatan Menteng terdapat beberapa stasiun kereta api seperti Stasiun Gondangdia, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Cikini. Menteng merupakan perumahan villa pertama di kota Jakarta (dulu Batavia), yang dikembangkan antara tahun 1910 dan 1918. Perancangnya adalah tim arsitek yang dipimpin oleh P.A.J. Mooijen, seorang arsitek Belanda yang merupakan anggota tim pengembang yang dibentuk pemerintah kota Batavia.[1] Rancangan awalnya memiliki kemiripan dengan model kota taman dari Ebenezer Howard, seorang arsitektur pembaharu asal Inggris. Bedanya, Menteng tidak dimaksudkan berdiri sendiri namun terintegrasi dengan suburban lainnya. Thomas Karsten, seorang pakar tata lingkungan semasanya, memberi komentar bahwa Menteng memenuhi semua kebutuhan perumahan untuk kehidupan yang layak. Proyek Menteng dinamakan Nieuw Gondangdia dan menempati lahan seluas 73 ha. Pada tahun 1890 kawasan ini dimiliki oleh 3.562 pemilik tanah. Batas selatannya adalah Banjir Kanal Barat yang selesai dibangun 1919. Rancangan Mooijen dimodifikasi oleh F.J. Kubatz dengan mengubah tata jalan dan penambahan taman-taman hingga mencapai bentuk yang tetap antara 1920an dan 1930an. Sebagai kota taman, di kawasan ini banyak dijumpai taman-taman terbuka. Yang terbesar adalah Taman Suropati, yang terletak di antara Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro. Kemudian terdapat Taman Lawang yang terletak di Jalan Sumenep, Situ Lembang di Jalan Lembang, serta Taman Cut Meutia di Jalan Cut Meutia. Di kawasan ini dulu pernah berdiri Stadion Menteng, yang kini telah beralih fungsi menjadi Taman Menteng. Setelah kemerdekaan Indonesia, Menteng menjadi daerah elite di Jakarta. Banyak tokoh-tokoh penting dan konglomerat ternama tinggal di wilayah tersebut, termasuk tokoh proklamator Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta. Selain kedua tokoh tersebut, yang berdomisili disini adalah Soeharto, Mohammad Natsir, A.H Nasution, Ali Sadikin, Rosihan Anwar, Subandrio,Kemal Idris, dan Soedarpo Sastrosatomo. Menteng juga menjadi tempat tinggal masa kanak-kanak Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama. Beliau pun pernah menuntut ilmu di sekolah-sekolah lokal yakni SDN Besuki dan SD Santo Fransiskus Assisi. Maka tak heran bila harga tanah disini bisa mencapai 100-125 Juta per meternya.





















2. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Taman Ayodya, Kebayoran Baru

Wilayah ini dirancang oleh H. Moh. Soesilo pada tahun 1948. Peletakan batu pertama dilakukan pada 8 Maret 1949, dan selesai pada tahun 1955. Kebayoran Baru mepunyai luas wilayah sekitar12,58 km². Terdiri dari 10 kelurahan: Selong, 12110; Gunung, 12120; Kramat Pela, 12130; Gandaria Utara, 12140; Cipete Utara, 12150; Pulo, 12160; Melawai, 12160; Petogogan, 12170; Rawa Barat, 12180; Senayan, 12190. Adapun jalan-jalan utama yang masuk ke Kawasan ini meliputi : sebagian jalan Sudirman, Melawai, Panglima Polim, Tirtayasa, dan Iskandarsyah sama halnya dengan kawasan Menteng di tempat ini menjadi pusat bisnisnya Jakarta dan berdiri beberapa Sekolah Negeri Unggulan seperti SMUN 70 , SMUN 82, SMPN 13, SMPN 19 serta mall mulai dari Senayan City, Plaza Senayan, Pacific Place, Gandaria City serta daerah Blok M yang populer di tahun 1980-an. Jika ditanya berapa harga tanah disini bisa menembus angka 100-125 Juta per meternya tergantung wilayah/ tempat itu berada.

3. Darmo, Surabaya

Taman Bungkul, Darmo 
Kawasan ini termasuk dalam kecamatan Wonokromo dan berada di Surabaya Selatan. Disini berdiri rumah-rumah kuno yang khas dengan ornamen Belanda, sama halnya dengan kawasan Menteng dan kawasan kuno lainnya di Indonesia. Perumahan-perumahan di sini dibiarkan dan dijaga keasliannya. Pohon-pohon yang rindang menjadi daya tarik kawasan ini. Di masa sekarang kawasan ini berkembang ke arah utara Surabaya dengan nama Kota Satelit Darmo hingga sampai ke Jalan Mayjend Sungkono Surabaya. Jika ditanya berapa  harga tanah per meter2 jawabnya adalah berkisar 100-125 Juta per meter2.

4. Dago, Bandung

Mal di Kawasan Dago

Dago, dagoan berasal dari bahasa sunda yang artinya "menunggu", pada zaman dahulu di masa penjajahan Belanda, penduduk di daerah utara Bandung memiliki kebiasaan untuk saling menunggu untuk pergi bersama-sama ke kota, yang mana pada masa itu, rute yang ditempuh menuju kota melewati daerah yang masih tergolong sepi dan rawan binatang buas, terutama di daerah hutan di sekitar terminalDago sekarang. Pada tahun 1900-1914, pemerintah Hindia Belanda memulai pembangunan di daerah Bandung, pembangunan di daerah Dago, dimulai dengan pembangunan rumah peristirahatan milik Andre van der brun pada tahun 1905, pada saat ini bangunan ini masih berdiri dan berada bersebelahan dengan Hotel Jayakarta. Wilayah Dago itu sendiri meliputi, simpang Dago ke arah utara,dago barat , dago jati(STKS-sekarang), dago biru, dago pojok, hingga PLTA Bengkok. Terdapat beberapa bangunan bersejarah di sepanjang Jl. Ir. H. Juanda atau biasa disebut dengan dago, diantaranya : 1. Rumah peristirahatan Andre van der Brun 2. Dago Tea house. Selain itu terdapat kompleks bangunan yang dahulu berfungsi sebagai sanatorium. Dahulu dikelola oleh Netherlands Rode Kruis, kemudian dipindahtangan pengelolaan dan kepemilikannya oleh Palang Merah Indonesia, saat ini berada tepat di seberang Jayakarta Hotel. Kompleks ini cukup luas membentang dari utara (sekarang di sebelah atas pompa bensin), hingga ke selatan di seberang ataskampus STKS. Kompleks ini terdiri dari 12 bangunan, dua kompleks bangunan merupakan milik Universitas Padjajaran, selebihnya merupakan milik PMI. Pada tahun 1964 kompleks tersebut kemudian dijadikan sebagai perumahan karyawan Palang Merah (saat ini masih ditempat sebagian). Bangunan di kompleks tersebut diberi nama kota-kota di Jawa Barat, seperti Banjarnegara, Sukanagara, Lebaksiuh, Subang, Panumbangan, Buah Dua. Dahulu berjejer pohon cemara di sepanjang pagar halaman kompleks tersebut, juga pohon beringin, pohon asem, pohon nangka, bahkah pohon durian sekalipun. Sekarang ada beberapa bangunan yang sudah rata dengan tanah, terbengkalai. Kompleks bangunan tersebut memiliki nilai historis terutama dari arsitektural bangunan dimana salah satu bangunan bergaya Gothic dengan atap menjulang meruncing ke atas (rumah Sukanagara, sekarang sudah rata dengan tanah). Bangunan tersebut pada masanya hanya terdapat beberapa buah saja, termasuk yang terdapat di jalan Dago (sekarang menjadi factory outlet, dibongkar habis.) Mengenai harga tanah di sini anda akan jumpai kisaran harga 100 juta per meter nya.


















5. Kota Baru - Yogyakarta

Kota Baru, Yogyakarta

Udara sejuk akan menyapa begitu anda melintasi kawasan timur laut Malioboro, kawasan di seberang timur Sungai Code yang kini dinamai Kotabaru. Pohon-pohon rindang tumbuh di tengah ruas jalan, menaungi dari terik sinar matahari sekaligus membatasi lajur dua arah yang berbeda. Dengan bangunan-bangunan tua yang masih berdiri kokoh di sisi kanan kiri jalan, kawasan Kotabaru menjadi sebuah kawasan yang terlalu sayang untuk sekedar dilintasi. Kotabaru, atau dulu disebut Nieuwe Wijk, adalah sebuah kawasan yang berkembang mulai tahun 1920 sebagai konsekuensi kian padatnya kawasan Loji Kecil. Kemajuan industri gula, perkebunan dan meningkatnya ketertarikan mengembangkan pendidikan dan kesehatan menyebabkan jumlah orang Belanda yang menetap di Yogyakarta semakin meningkat. Kotabaru menjadi kawasan hunian alternatif yang berfasilitas lengkap, sejajar dengan kawasan Menteng di Jakarta. Harga tanah di daerah ini relatif mahal sekitar 100 juta/ meternya

6. Candi, Semarang

Golf Club At Grha Candi

Candi adalah salah satu kelurahan yang termasuk dalam kecamatan Candisari, Semarang. Daerah Candi terbagi dua kawasan yaitu Candi Lama dan Candi Baru. Kawasan Candi Lama sejak sebelum zaman penjajahan Belanda memang sudah menjadi daerah pemukiman penduduk. Di kawasan ini pula masih banyak peninggalan bangunan rumah atau villa bergaya Eropa, baik yang terawat ataupun tidak. Dari kawasan ini dapat dilihat pemandangan kota Semarang dengan jelas. Kawasan ini akan dikembangkan dengan adanya rencana pendirian hotel dan perbaikan pidestrian. Candi Baru sejak zaman penjajahan memang direncanakan akan dibuat layaknya kawasan hunian mewah dengan taman tamannya yang hijau dan asri . Candi Baru, dengan jalan utamanya yaitu Jalan Sultan Agung terkenal dengan kawasan elite-nya kota Semarang . Banyak orang orang yang ingin membuktikan status ekonominya untuk membangun rumah di daerah ini. Kawasan ini masih terawat ke-asriannya. Di kawasan ini juga terdapat fasilitas-fasilitas yang cukup memadai. Mulai dari restoran bergaya Eropa, Asia ataupun tradisional; fasilitas pendidikan dari SD-SMA yang bertaraf internasional; rumah sakit contohnya RS Elizabeth; dan hotel dari melati hingga bintang 5, seperti Grand Candi Hotel . Harga tanah disini kurang lebih berkisar antara 75-100 Juta per meter

7. Kelapa Gading, Jakarta

Salah Satu Mall di Kelapa Gading

Kelapa Gading merupakan wilayah kecamatan di Indonesia yang terletak di Kota Jakarta Utara. Kecamatan ini merupakan daerah yang dikembangkan oleh perusahaan properti Summarecon Agung sejak tahun 1975. Tahun 1970-an, Kecamatan Kelapa Gading masih dikenal sebagai daerah rawa dan persawahan, kini Kelapa Gading telah berubah menjadi kawasan yang tertata baik dan berkembang pesat. Bahkan, Pemerintah Jakarta Utara hendak menjadikan Kelapa Gading seperti Singapura karena lengkapnya kebutuhan di sana, baik dari makanan, tempat tinggal, pakaian, otomotif, film, pendidikan, dan lain-lain. Saat ini pembangunan dan penataan Kelapa Gading telah diserahkan sepenuhnya kepada puluhan pengembang yang ada. Di antaranya PT. Summarecon Agung Tbk, PT Bangun Cipta Sarana, PT Graha Rekayasa Abadi, PT Pangestu Luhur, PT Nusa Kirana dan yang terakhir PT. Agung Podomoro dan Agung Sedayu. Kelapa Gading awalnya dikenal sebagai daerah rawa dan persawahan. Tapi, sejak pertengahan tahun 1970, PT Summarecon Agung Tbk ( sebelumnya bekerja sama dengan masyarakat betawi asli yang kemudian pisah dan mendirikan PT Gading Kirana ). mulai memasuki daerah ini dan membangunnya. Pada awalnya, daerah Pluit masih lebih ramai daripada Kelapa Gading. Tetapi, kiniKelapa Gading telah menjadi daerah yang berkembang pesat. Wilayah Kelapa Gading dan sekitarnya.Kelapa Gading terletak pada arah timur laut kota Jakarta. Wilayah Kelapa Gading terletak pada ketinggian kurang lebih 5 meter di atas permukaan laut , sehingga daerah ini sangat sering terkena banjir, terutama saat terjadi siklus banjir 5 tahunan. Namun, sejak rampungnya pembangunan 2 kanal di Jakarta, kemungkinan besar Kelapa Gading tidak akan terkena banjir lagi. Hal ini akan menambah kidsaran tanah yang akan merangkak naik berkisar 75-100 Juta per meter.

8. Pondok Indah, Jakarta


 Kawasan Pondok Indah

Pondok Indah adalah salah satu kawasan pemukiman mewah terkenal di wilayah Jakarta Selatan. Banyak terdapat rumah rumah konglomerat, ekspatriat, serta artis artis ibukota.Perumahan ini dilintasi oleh bus transjakarta Lebak Bulus-Harmoni menjadikan jalan Metro Pondok Indah sempit dan macet. Pondok Indah sebagian terletak di Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pondok Indah mempunyai 2 Mal,yaitu PIM 1 dan PIM 2. Pondok Indah mempunyai akses tol,yaitu Pondok Pinang dan Ciputat. Harga tanah di tempat berkisar 50-100 juta per meternya




















9. Manyar, Surabaya

Perumahan Kuno Manyar Indah, Tompotika Sby

Kawasan Manyar Surabaya merupakan salah satu kawasan termahal di Surabaya. Di sini berdiri beberapa Universitas Swasta Nasional seperti Perbanas, UNTAG, dan Dr. Soetomo. Kawasan ini dikelilingi oleh dua perumahan elite kuno Surabaya sepaerti Manyar Jaya dan Manyar Indah sehingga bila kita lihat dari harga tanah yang berkisar 75 juta per meternya membuat orang sadar akan hal ini.

10. Kuningan, Jakarta

Kawasan Kuningan Jakarta

Yang terakhir sengaja kami masukkan kawasan kuningan. Sebenarnya kawasan ini berbatasan dengan kawasan Menteng, tepatnya di kecamatan Setia Budi. Sehingga jika dilihat kawasan ini hanya cocok dijadikan sebagai kawasan perkantoran dan condotel/ apartemen. kalaupun ada perumahan hanya diperuntukan untuk rumah dinas para menteri yang terdapat di Patra Kuningan. Pengembang Bakrie sengaja mengincar kawasan ini. Superblock Epicentrum berdiri dengan nama Rasuna Epicentrum yang di dalamnya terdapat gedung tertinggi di Indonesia Epicentrum Tower dengan ketinggian 68 lantai. Jika ditanya harga tanah di sini jangan ditanya ada yang berharga 135 juta per meternya melebihi harga di Kawasan menteng. Kisaran tanah antara 50-135 juta per meternya. 

Kembali Ke Terbaik




Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA