indonesaEnglish


Minggu, 04 Oktober 2015

Demografi Jawa Tengah

Minggu, 04 Oktober 2015

I. Penduduk


Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah adalah 39.298.765 jiwa terdiri atas 19.281.140 laki-laki dan 19.989.547 perempuan. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (2,342 juta jiwa), Kabupaten Cilacap (2,227 juta jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1,953 juta jiwa). Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), daerah Salatiga Raya ( termasuk wilayah Ambarawa, Bringin, Kopeng, Tengaran dan Suruh), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal-Brebes-Slawi. Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,67% per tahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak (1,5% per tahun), sedang yang terendah adalah Kota Pekalongan (0,09% per tahun). Dari jumlah penduduk ini, 47% di antaranya merupakan angkatan kerja. Mata pencaharian paling banyak adalah di sektor pertanian (42,34%), diikuti dengan perdagangan(20,91%), industri (15,71%), dan jasa (10,98%).

Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini. Suku minoritas yang cukup signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya mereka bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya. Pengaruh kental bisa kita rasakan saat berada di kota Semarang serta kota Lasem yang berada di ujung timur laut Jawa Tengah, bahkan Lasem dijuluki Le Petit Chinois atau Kota Tiongkok Kecil. Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula komunitas Arab-Indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang sarat akan budaya Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir sama dengan orang Kanekes/ Badui di Banten.

Komposisi etnis Jawa Tengah pada tahun 2000
Etnis
Jumlah (%)
Jawa
97,96
Sunda
1,05
Tionghoa
0,54
Madura
0,05
Batak
0,05
Arab
0,03
Minangkabau
0,02
Betawi
0,02
Melayu
0,02
Bugis
0,01
Banjar
0,01
Lain-lain
0,24
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000



II. Ekonomi




Pertanian merupakan sektor utama perekonomian Jawa Tengah, dimana mata pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari angkatan kerja terserap. Kawasan hutan meliputi 20% wilayah provinsi, terutama di bagian utara dan selatan. Daerah Rembang, Blora, Grobogan merupakan penghasil kayu jati. Jawa Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan menengah. Daerah Semarang-Ungaran-Demak-Kudus merupakan kawasan industri utama di Jawa Tengah. Kudus dikenal sebagai pusat industri rokok. Di Cilacap terdapat industri semen. Solo, Pekalongan, Juwana, dan Lasem dikenal sebagai kota Batik yang kental dengan nuansa klasik. Blok Cepu di pinggiran Kabupaten Blora (perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah) terdapat cadangan minyak bumi yang cukup signifikan, dan kawasan ini sejak zaman Hindia Belanda telah lama dikenal sebagai daerah tambang minyak.

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah menurut IPM
Berikut ini sejumlah data tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Indeks Pembangunan Manusia menjadi kualitas hidup masing masing daerah.

Kabupaten/Kota
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Jawa Tengah
70,1
70,8
71,3
71,92
72,7
73,1
73,59
73,97
Cilacap
70,4
70,9
71,2
71,7
72,05
72,41
72,65
73,16
Banyumas
71,5
72,1
72,8
73,4
73,83
74,46
74,78
75,29
Purbalingga
70,2
70,8
70,5
71,3
72,19
72,65
73,13
73,36
Banjarnegara
67,9
68,3
69,1
70,2
70,63
70,81
71,11
71,49
Kebumen
71,8
72,4
72,7
73,1
73,55
74,29
74,62
75,34
Purworejo
70,7
71,1
72,2
72,6
73,23
73,88
74,25
75,05
Wonosobo
68,1
69,0
69,7
70,2
71,09
71,28
71,57
72,24
Magelang
71,1
71,9
72,5
73,1
73,5
74,38
74,78
75,23
Boyolali
69,5
70
70,4
70,6
71,18
71,51
72,02
72,59
Klaten
72
72,4
72,87
73,18
73,43
73,89
74,58
75,18
Sukoharjo
71,7
72,5
72,9
73,2
74,07
74,53
74,89
75,25
Karanganyar
71,5
71,9
72,3
72,6
72,93
73,32
73,71
74,22
Sragen
67,12
67,7
68,3
69,2
70,18
70,55
71,22
71,60
Grobogan
68,3
68,7
69,4
70,2
70,50
70,90
70,95
71,33
Blora
66,5
67,8
68,4
69,5
69,2
70,18
70,58
71,25
Rembang
68,7
69,2
69,76
70,3
70,8
71,41
71,89
72,45
Pati
71
71,4
71,9
72,4
72,78
73,07
73,53
73,98
Kudus
70,7
71,2
71,8
71,9
72,42
72,94
73,12
73,51
Jepara
70,1
70,6
71
72,15
72,54
73,45
73,68
74,09
Demak
70
70,4
71,3
72,05
72,8
72,41
72,89
73,45
Semarang
72
72,8
73,4
73,9
74,28
74,66
75,13
75,42
Temanggung
71,8
72,5
73,1
73,7
74,52
75,04
75,45
75.67
Kendal
68
68,8
69,1
69,5
70,2
70,78
71,58
71,85
Batang
67,7
68,6
69,06
69,4
69,8
70,41
70,89
71,45
Pekalongan
68,3
69,1
69,9
70,6
70,88
71,27
71,74
72,16
Pemalang
66,2
67,2
67,8
68,4
68,92
69,24
69,77
70,52
Tegal
67,1
67,6
68,4
69,15
69,54
70,15
70,68
71,39
Brebes
63,4
64,4
65,3
66,75
67,3
67,71
68,19
68,90
Kota Magelang
74,5
74,8
75,7
75,9
76,28
76,66
76,83
77,02
Kota Surakarta
76,1
76,5
76,7
76,9
77,12
77,34
77,67
77,93
Kota Salatiga
74,4
74,9
75,3
75,55
75,71
75,93
76,49
76,90
Kota Semarang
75,1
75,6
76,1
76,4
76,78
76,96
77,23
77,62
Kota Pekalongan
71,6
71,9
72,7
73,4
73,72
74,24
74,7
75,03
Kota Tegal
71,4
71,8
72,4
72,84
73,42
73,94
74,4
74,83

Komunikasi dan Media Massa
Semarang, Surakarta, Purwokerto, dan Tegal merupakan kota-kota yang memiliki stasiun relay televisi swasta nasional. Beberapa stasiun televisi lokal di Jawa Tengah adalah Kompas TV Jawa Tengah, iNews TV Semarang, Semarang TV, TVKU (di Semarang), Simpang5 TV, RTV Pati, Cahaya TV (di Pati), TATV (di Surakarta), Solo TV (di Surakarta) dan (di Salatiga), Salatiga TV (di Salatiga), Tegal TV (di Tegal), Ratih TV (di Kebumen), Batik TV (di Pekalongan), dan BMS TV (di Banyumas). Suara Merdeka, harian yang terbit dari Semarang, adalah surat kabar dengan sirkulasi tertinggi di Jawa Tengah, harian ini juga memiliki edisi lokal Suara Pantura dan Suara Solo. Di samping itu terdapat koran jaringan Jawa Pos Group, baik yang terbit bersama induknya Jawa Pos (Radar SoloRadar JogjaRadar Semarang, dan Radar Kudus) maupun yang terbit sendiri (MeteorSolo PosRadar TegalRadar BanyumasJoglosemar). Selain itu terdapat juga jaringan baru surat kabar yaitu Radar Pos di kota Salatiga dan beberapa biro di kota Semarang dan kota Solo, Pati Expres di Kota Pati, disamping dahulu terdapat Salatiga Pos, Solopos Salatiga Raya, Gerbang Metro Salatiga (Suara Merdeka) dan Hati Beriman Majalah milik Pemkot Salatiga



Transportasi
Jawa Tengah dilalui beberapa ruas jalan nasional, yang meliputi jalur pantura (menghubungkan Jakarta-Semarang-Pati-Surabaya-Banyuwangi), jalur Tegal-Purwokerto, jalur lintas selatan (menghubungkan Bandung-Yogyakarta-Surakarta-Madiun-Surabaya), serta jalur Semarang-Solo. Losari, pintu gerbang Jawa Tengah sebelah barat dapat ditempuh 3,5 - 4 jam perjalanan dari Jakarta. Saat ini sedang dibangun ruas Jalan Tol Semarang-Solo yang menghubungkan Kota Semarang dan Solo, melalui Ungaran, Salatiga, Boyolali hingga Solo, sehingga mempersingkat waktu tempuh dan memperlancar kegiatan perekonomian.

Jawa Tengah merupakan provinsi yang pertama kali mengoperasikan jalur kereta api, yakni pada tahun 1867 di Semarang dengan rute Semarang-Tanggung yang berjarak 26 km, atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Saat ini jalur kereta api yang melintasi Jawa Tengah adalah lintas utara (Jakarta-Semarang-Surabaya), lintas selatan (Bandung-Yogyakarta-Surabaya), jalur Kroya-Cirebon, dan jalur Solo-Gundih-Semarang. Jalur kereta Solo-Wonogiri yang telah lama mati dihidupkan kembali pada tahun 2005. Jalur lain yang diaktifkan kembali adalah jalur rel Kedungjati - Ambarawa yang menghubungkan stasiun Bringin,stasiun Tuntang dan berakhir di stasiun Ambarawa. Dari stasiun Ambarawa dapat berlanjut sampai stasiun Bedono pada tahun 2015 mendatang. 

Untuk transportasi udara, Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi Sumarmo di Boyolali merupakan bandara komersial yang paling penting di Jawa Tengah. Selain itu juga terdapat Bandara Dewandaru di Jepara (Kec. Karimunjawa), Bandara Tunggulwulung di Cilacap dan Bandara Wirasaba di Purbalingga. Penerbangan Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surakarta dapat ditempuh dalam waktu 45-50 menit.

Perdagangan



Beberapa daerah wisata dan perdagangan hador melengakapi beberapa kota di Jawa Tengah. Terlebih kota Solo dan Semarang mempunyai hubungan kedakatan dengan Propinsi D.I Yogyakarta sehingga terkenal dengan Poros “JOGLOSEMAR” Jogja Solo, Semarang. Batik yang merupakan warisa Budaya Indonesia berasal dari Jawa Tengah. Motof aatu patternnya dikembangkan bahkan di luar propinsi Jawa Tengah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, dan NTT. Warisan Budaya yang diakui oleh UNESCO ini merupakan satu – satunya yang dijadikan Hari Nasional. Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Di Solo sendiri Kampung Batik Laweyan dan Kauman merupakan Pusat Batik Solo, brand yang telah mendunia seperti Batik Keris, Semar, dan, Danar Hadi melengkapi kehadiran Kampung Batik Laweyan. Begitu juga dengan Pekalongan yang mewakili darerah pesisir di Pantai Utara Jawa “Pantura” mewarnai aksen batik yang lebih cerah.

Mall – Mall sebagai Pusat Perdagangan dan Komunitas di Jawa Tengah juga hadir melengkapi segala kebutuhan Masyarakat Jawa Tengah. Adupun Mal besar tumbuh paling banyak di Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah, Solo, Kudus, Magelang, dan Purwokerto.













III. Sejarah

Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Pati, Kedu,Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Pati Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro. Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang. Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Pati, Semarang, Banyumas, dan Kedu.

Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.

IV. Pendidikan



Jawa Tengah memiliki sejumlah perguruan tinggi terkemuka, terutama di kota Semarang dan Surakarta. Perguruan tinggi negeri meliputi: Universitas Diponegoro (Undip),Universitas Negeri Semarang (Unnes), Politeknik Negeri Semarang (Polines), Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (Poltekkes) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Walisongo di Semarang; Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Agama Islam Negeri(Stain) Salatiga, dan Institut Seni Indonesia di Surakarta, serta Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto

Sedangkan universitas swasta di Jawa Tengah antara lain Universitas Semarang (USM) yang didirikan oleh Yayasan AlumniUniversitas Diponegoro (Undip),Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG), Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) dan Unika Soegijapranata di Semarang, STIE Bank BPD Jateng, Universitas Muhammadiyah Surakarta,Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Semarang ( UNIMUS ), Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Universitas Pekalongan UNIKAL, Universitas Panca Sakti di Tegal, Universitas Muhadi Setiabudi di Brebes, Sekolah Tinggi Agama Islam Pati (STAIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer Abadi Karya Indonesia (STIMIK AKI) di Pati, STIE YPPI Rembang, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdathul Ulama (STAINU) Kebumen, serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STAINU) Putra Bangsa di Kebumen. Selain itu juga terdapat Akademi Angkatan Darat (AAD) dan SMA Taruna Nusantara di Magelang serta Akademi Kepolisian di Semarang. LPLP Tutuko adalah lembaga pendidikan aviasi dan maintenance penerbangan (mekanik) di Surakarta (Jl. Merapi, Surakarta) dan Yogyakarta (Jl. Sorosutan, Yogyakarta).

V.  Pemerintahan

Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. Sebelum diberlakukannya Undang-undang Nomor 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Jawa Tengah juga terdiri atas 3 kota administratif, yaitu Kota Purwokerto, Kota Cilacap, dan Kota Klaten. Namun sejak diberlakukannya Otonomi Daerah tahun 2001 kota-kota administratif tersebut dihapus dan menjadi bagian dalam wilayah kabupaten. Menyusul otonomi daerah, 3 kabupaten memindahkan pusat pemerintahan ke wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota Magelang ke Mungkid), Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta Kabupaten Pekalongan (dari Kota Pekalongan ke Kajen).

Daftar kabupaten dan kota
Kabupaten/Kota
Ibu kota
Kabupaten Banjarnegara
Banjarnegara
Kabupaten Banyumas
Purwokerto
Kabupaten Batang
Batang
Kabupaten Blora
Blora
Kabupaten Boyolali
Boyolali
Kabupaten Brebes
Kota Brebes
Kabupaten Cilacap
Cilacap
Kabupaten Demak
Demak
Kabupaten Grobogan
Purwodadi
Kabupaten Jepara
Jepara
Kabupaten Karanganyar
Karanganyar
Kabupaten Kebumen
Kebumen
Kabupaten Kendal
Kendal
Kabupaten Klaten
Kota Klaten
Kabupaten Kudus
Kudus
Kabupaten Magelang
Kota Mungkid
Kabupaten Pati
Pati
Kabupaten Pekalongan
Kajen
Kabupaten Pemalang
Kota Pemalang
Kabupaten Purbalingga
Purbalingga
Kabupaten Purworejo
Purworejo
Kabupaten Rembang
Rembang
Kabupaten Semarang
Ungaran
Kabupaten Sragen
Sragen
Kabupaten Sukoharjo
Sukoharjo
Kabupaten Tegal
Slawi
Kabupaten Temanggung
Temanggung
Kabupaten Wonogiri
Wonogiri
Kabupaten Wonosobo
Wonosobo
Kota Magelang
Kota Pekalongan
Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Surakarta
Kota Tegal




Salah satu mall di sudut Kota Magelang


Kota Penting di Jawa Tengah
- Kota Semarang sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah
- Kota Surakarta/ Solo sebagai Kota Budaya, Batik, Wisata, dan Pendidikan
- Kota Purwokerto – Kota Pendidikan dan Perdagangan di Barat Jawa Tengah
- Kota Tegal – Kota Bahari
- Kota Pekalongan – Kota Batik dan Inspiratif
- Kota Kudus - Kota Kretek, berdirinya Pabrik Rokok Djarum dan Kota Bulutangkis
- Kota Magelang - Kota Perwira, adanya AKMIL (Akeademi Militer)



ENSIKLOPEDI LAINNYA



Terkini Indonesia

Terbaik Indonesia

Belanja Indonesia Lihat Lebih Lengkap >>>




Travelling Kita

Comments
0 Comments
 
Copyright ©2015 - 2024 THE COLOUR OF INDONESIA. Designed by -Irsah
Back to top
THE COLOUR OF INDONESIA